pemIKNPOS.ID – Pi Core Team (PCT) atau Tim Inti Pi meluncurkan inovasi terbaru Profile Sosial Pi, platform jejaring sosial berbasis Web3.
Platform ini membawa jejaring sosial terdesentralisasi ke dunia Web3. Dengan mengutamakan privasi dan kontrol pengguna, Pi Social Profile mengubah cara kita berinteraksi online.
Pi Network, yang terkenal dengan pendekatannya dalam penambangan mata uang kripto berbasis perangkat seluler, kini membawa inovasi yang lebih besar.
Mereka memperkenalkan Profil Sosial Pi, platform jejaring sosial berbasis Web3 yang sepenuhnya berada di atas blockchain Pi.
Dengan perkembangan ini, Pi Network tidak hanya sekadar berfokus pada kripto, tetapi juga menghadirkan konsep baru dalam dunia jejaring sosial, menjadikannya alternatif yang menarik untuk platform-platform Web2 seperti Facebook, Instagram, dan Twitter (sebelumnya X).
Apa Itu Profil Sosial Pi?
Profil Sosial Pi adalah aplikasi terdesentralisasi (dApp) yang memungkinkan para pengguna Pi Network, terhubung secara sosial melalui platform yang ada di atas blockchain.
Tidak seperti platform sosial tradisional, di mana data pengguna disimpan dan dimonetisasi oleh perusahaan besar, Pi Social Profile memberi kontrol penuh kepada penggunanya.
Pengguna dapat memiliki data mereka sendiri, mengelola interaksi sosial, dan bahkan memonetisasi aktivitas mereka menggunakan token Pi asli.
Pada dasarnya, Profil Sosial Pi mengusung identitas digital asli dalam ekosistem Web3. Setiap profil sosial ini terhubung langsung dengan akun Pi yang telah terverifikasi melalui proses KYC, memberikan tingkat transparansi dan keamanan yang lebih tinggi tanpa mengorbankan privasi pengguna.
Tanpa adanya pengumpulan data invasif, Pi Social Profile hadir dengan transparansi yang lebih besar, menawarkan pengalaman jejaring sosial yang lebih aman dan dapat dipertanggungjawabkan.
Membangun Kepercayaan dan Privasi di Era Web3
Waktu kemunculan Pi Social Profile sangatlah tepat. Kepercayaan publik terhadap platform Web2 telah menurun drastis selama beberapa tahun terakhir, terlebih dengan berbagai skandal dan masalah terkait pelanggaran data pribadi.