IKNPOS.ID – Pemerintah Indonesia melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tengah mempersiapkan sistem transportasi awal untuk kawasan IKN dengan dua moda utama: shuttle bus dan sepeda. Ini merupakan langkah awal dalam memenuhi kebutuhan mobilitas penghuni dan pekerja di IKN, sembari menunggu transisi ke kendaraan listrik yang akan menjadi moda transportasi utama di masa depan.
Danis Hidayat Sumadilaga, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN sekaligus Ketua Satgas Pembangunan IKN, menjelaskan bahwa tahap awal penyediaan transportasi di IKN fokus pada moda yang dapat segera beroperasi dan ramah lingkungan.
“Tahap awal untuk transportasi adalah shuttle bus dan sepeda,” ujar Danis kepada IKNPOS.ID, saat dihubungi pada Kamis, 21 November 2024.
Shuttle Bus dan Sepeda Sebagai Moda Transportasi Awal
Shuttle bus akan berfungsi untuk menghubungkan berbagai titik strategis di IKN, memudahkan mobilitas antar lokasi yang penting di kawasan tersebut.
Selain itu, sepeda juga akan disediakan sebagai alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan mendukung gaya hidup sehat bagi warga dan pekerja di IKN.
Moda sepeda diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan bermotor, serta menciptakan suasana yang lebih hijau dan bersih.
Namun, tujuan jangka panjangnya adalah transisi menuju kendaraan listrik, yang akan menjadi pilihan utama di IKN.
Rencana ini sejalan dengan visi IKN sebagai kota yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, di mana penggunaan energi terbarukan dan transportasi berbasis listrik diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Danis menambahkan bahwa pengembangan sistem transportasi ini merupakan bagian dari upaya besar pemerintah untuk menciptakan kawasan ibu kota negara baru yang efisien, modern, dan berkelanjutan.
Evaluasi dan Penyesuaian Teknologi: ART Dikembalikan ke China
Dalam perkembangan lain, Otorita IKN mengumumkan bahwa uji coba Autonomous Rail Transit (ART), kereta tanpa rel yang diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang, di kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, harus dihentikan.
Kereta tersebut, yang diuji coba dari 10 Agustus hingga 9 Oktober 2024, dikembalikan ke China setelah ditemukan sejumlah kendala teknis.
Direktur Ekosistem Digital Otorita IKN, Tonny Agus Setiono, menjelaskan bahwa ART yang diuji coba belum sepenuhnya memenuhi standar operasional yang diinginkan.
“Teknologi otonom yang digunakan pada ART ini masih dalam tahap pengembangan dan belum siap untuk digunakan secara optimal,” kata Tonny, dilansir CNBC.
Sebelumnya, Otorita IKN sempat merencanakan uji coba model ART lain dari CRRC Zhuzhou Institute yang telah terbukti berfungsi dengan baik di beberapa kota di China dan negara lain seperti Malaysia, Abu Dhabi, dan Turki.
Namun, karena kebijakan dari pusat CRRC, ART model Sifang yang diprioritaskan untuk uji coba di IKN, meskipun masih memerlukan penyempurnaan teknis.
Ke Depan, Fokus pada Kendaraan Ramah Lingkungan
Kebijakan ini menunjukkan komitmen Otorita IKN untuk memastikan bahwa teknologi yang digunakan di ibu kota negara baru ini benar-benar siap dan dapat beroperasi dengan aman serta efisien.
Rencana jangka panjangnya tetap mengarah pada penerapan transportasi ramah lingkungan, dengan kendaraan listrik menjadi komponen utama.
Seiring dengan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan IKN, pemerintah terus berupaya memastikan sistem transportasi di IKN tidak hanya efisien dan nyaman, tetapi juga berkelanjutan, untuk mewujudkan IKN sebagai model kota masa depan yang lebih hijau dan modern. (*)