IKNPOS.ID – PROGRAM ini bukan sekadar program biasa. Gerakan Pangan Murah (GPM) 2025 adalah manifestasi nyata kepedulian negara terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Bukan hanya satu lembaga yang turun tangan, tapi hampir semua lini bergerak bersama. Mulai dari kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan, pemerintah daerah (Pemda), hingga aparat keamanan ikut berperan aktif.
Bahkan Polri dan TNI pun kebagian jatah titik distribusi pangan murah. Tujuannya jelas: harga tetap waras, inflasi tidak melonjak, dan rakyat bisa tetap membeli beras serta bahan pokok lainnya dengan harga terjangkau.
GPM 2025, Strategi Jaga Stabilitas Harga Pangan
Di tengah fluktuasi harga pangan yang kerap memicu keresahan, pemerintah hadir dengan langkah berani melalui GPM 2025.
Program ini menargetkan setiap keluarga di Indonesia dapat mengakses pangan berkualitas dengan harga yang ramah di kantong.
Konsep yang diusung pun sederhana namun efektif: distribusi langsung dari produsen ke konsumen.
Dengan memangkas perantara yang sering menjadi pemicu kenaikan harga, jalur distribusi menjadi lebih efisien. Dampaknya, harga bisa ditekan, dan rakyat tetap bisa belanja kebutuhan pokok tanpa was-was.
Gotong Royong Semua Pihak
Keistimewaan program GPM 2025 adalah sinergi besar-besaran dari berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah, BUMN, hingga pelaku usaha swasta ikut serta.
Keterlibatan aparat keamanan seperti Polri dan TNI bukan hanya untuk menjaga ketertiban di lapangan, tetapi juga memastikan distribusi pangan berjalan lancar.
Mereka turut membuka titik distribusi pangan murah di berbagai wilayah agar lebih dekat dengan masyarakat.
Dengan pola gotong royong nasional ini, dapur rakyat dipastikan tetap ngebul meski harga pangan di pasaran kerap naik-turun.
Lebih dari Sekadar Harga Murah (H-2)
Gerakan Pangan Murah tak hanya menjual produk dengan harga lebih rendah. Program ini dirancang dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang menjadikannya pilar penting dalam strategi ketahanan pangan nasional: