- Stabilisasi Harga dan Pengendalian Inflasi: GPM berfungsi sebagai katup pengaman harga di pasar. Dengan menyediakan pasokan pangan dengan harga yang telah disubsidi atau diatur, GPM secara langsung menekan potensi kenaikan harga oleh spekulan dan membantu mengendalikan laju inflasi. Terutama komoditas pangan esensial. Ini memberikan kepastian harga bagi konsumen dan menjaga daya beli masyarakat.
- Aksesibilitas Pangan Merata: Program ini menargetkan distribusi hingga ke daerah-daerah terpencil dan rawan pangan. Dengan titik-titik distribusi yang tersebar luas, masyarakat di pelosok pun dapat menikmati pangan berkualitas dengan harga yang sama terjangkau, mengurangi disparitas harga antara kota dan desa.
- Peningkatan Kesejahteraan Petani & Peternak: Meskipun menjual dengan harga terjangkau di tingkat konsumen, GPM tetap memastikan harga pembelian dari petani dan peternak berada pada tingkat yang menguntungkan. Hal ini dicapai melalui skema subsidi silang, pembelian langsung oleh BUMN pangan, dan kemitraan strategis. Sehingga petani tidak dirugikan dan termotivasi untuk terus berproduksi.
- Efisiensi Rantai Pasok: GPM memangkas jalur distribusi yang panjang dan tidak efisien. Produk pangan langsung diambil dari sentra produksi dan didistribusikan ke titik-titik penjualan, mengurangi biaya logistik, transportasi, dan penyimpanan yang seringkali dibebankan kepada konsumen.
- Pangan Berkualitas dan Higienis: Komoditas yang didistribusikan melalui GPM melewati standar kontrol kualitas yang ketat. Menjamin masyarakat tidak hanya mendapatkan harga murah. Tetapi juga pangan yang segar, aman, dan higienis, mendukung kesehatan dan nutrisi keluarga.
- Edukasi dan Literasi Pangan: Setiap pelaksanaan GPM seringkali disertai dengan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, cara pengolahan pangan yang benar, dan tips belanja cerdas.
- Stimulus Ekonomi Lokal: Penyelenggaraan GPM di berbagai daerah juga menggerakkan ekonomi lokal. Keterlibatan UMKM lokal sebagai pemasok atau mitra distribusi, serta peningkatan perputaran uang di komunitas, memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
- Respon Cepat terhadap Krisis: GPM memiliki mekanisme respon cepat untuk diaktifkan saat terjadi gejolak harga atau kelangkaan pangan akibat bencana alam atau kondisi darurat lainnya. Ini menjadikannya alat vital dalam manajemen krisis pangan.
Aktor di Balik GPM 2025 (H-2)
Keberhasilan Gerakan Pangan Murah 2025 tidak terlepas dari kolaborasi solid berbagai pihak.
Page 2 of 4



