IKNPOS.ID – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya melancarkan distribusi gas LPG 3 kilogram (kg) atau yang akrab disebut “gas melon” untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Gas melon menjadi kebutuhan dasar utama, terutama untuk rumah tangga di wilayah ini.
Penjabat (Pj) Bupati PPU Muhammad Zainal Arifin mengungkapkan, tingginya ketergantungan masyarakat pada gas melon membuat pasokan cepat habis, sementara distribusinya memerlukan waktu cukup lama.
“Gas melon itu putarannya sangat cepat, sementara distribusinya cukup memakan waktu,” ujar Zainal, Sabtu Desember 2024.
Untuk mempercepat distribusi, Pemerintah Kabupaten PPU telah meminta kepada Kementerian PUPR agar mobil pengangkut gas LPG diperbolehkan melintasi Jembatan Pulau Balang.
Selama ini, distribusi gas LPG ke PPU dilakukan melalui kapal feri, yang membutuhkan waktu lebih lama.
“Dari Balikpapan, kalau ada angkutan gas yang masuk ke PPU, itu diizinkan masuk lewat Pulau Balang,” jelasnya.
Selain melancarkan distribusi, pemerintah daerah juga merancang langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap LPG. Salah satu upaya tersebut adalah memperluas jaringan gas (jargas) di wilayah PPU.
“Kita punya jargas yang bagus, sehingga pelan-pelan akan kita geser pola ketergantungan kita dengan LPG, dan akan kita dorong untuk pembangunan jargasnya,” tambah Zainal.
Mempercepat distribusi gas melon: Mengusulkan penggunaan Jembatan Pulau Balang untuk transportasi gas.
Mendorong pembangunan jaringan gas: Berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memperluas jargas demi mengurangi ketergantungan pada LPG.
Pemerintah berharap langkah ini dapat mengatasi keluhan masyarakat terkait pasokan gas melon yang sering terlambat, sekaligus membuka peluang penggunaan energi yang lebih efisien melalui jaringan gas.