IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis prakiraan cuaca di sejumlah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis 18 Juli 2024.
Berdasarkan prediksi BMKG, sejumlah wilayah Kalimantan Timur akan diguyur hujan pada rentang waktu yang beragam.
Bahkan, beberapa wilayah diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem, yakni potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
“Peringatan Dini! Waspada Hujan Lebat dapat disertai Petir dan Angin Kencang di wilayah Maratua, Tabalar, Bontang, Samarinda, Tenggarong, Pulau Derawan, Bongan, Muara Badak, Loa Janan Ilir,” demikian rilis BMKG untuk hari Kamis 18 Juli 2024.
BMKG mengimbau, masyarakat di wilayah-wilayah tersebut untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan bencana alam seperti banjir dan pohon tumbang akibat angin kencang.
Ibu Kota Kaltim yakni Kota Samarinda menjadi salah satu kawasan yang mendapat peringatan dini, diprediksi diguyur hujan pada pagi maupun siang hari. Namun, cuaca akan membaik menjadi cerah berawan pada malam dan dini hari.
Suhu di Samarinda berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembapan 75 hingga 95 persen.
Masyarakat Samarinda disarankan untuk mempersiapkan diri dengan perlengkapan cuaca hujan jika beraktivitas di luar pada pagi dan siang hari.
Selanjutnya, cuaca Kota Balikpapan pada pagi hari diprediksi akan cerah berawan dengan suhu berkisar antara 25 hingga 30 derajat Celsius dan kelembapan 75 hingga 90 persen.
Saat siang hari, Balikpapan akan mengalami hujan ringan, namun cuaca akan kembali cerah berawan pada malam hari dan dini hari.
Untuk wilayah Bontang, hujan ringan diperkirakan akan turun pada pagi hari. Saat siang hingga malam hari, cuaca akan berangsur cerah berawan.
Suhu di Bontang berkisar antara 25 hingga 29 derajat Celsius dengan kelembapan tinggi mencapai 80 hingga 95 persen.
Sedangkan kawasan Penajam akan mengalami cuaca cerah berawan pada pagi hari. Namun, warga Penajam diharapkan tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak terutama pada siang hari.
Terverifikasi Dewan Pers