IKNPOS.ID – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud berharap ekonomi di wilayahya terbang. Dia ingin Kaltim mengejar pertumbuhan ekonomi sampai 2 digit.
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltimtara Parjiman di Poskodal Balikpapan, Kamis 24 Apri 2025.
Dia melaporkan angka pertumbuhan ekonomi di Kaltim lebih tinggi dari angka nasional, yakni 6,17 persen sementara angka nasional 5,06 persen.
Dengan angka itu dia ingin agar Kaltim bisa ‘terbang’ dari sisi ekonomi. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah daerah dan OJK harus bersama-sama melakukan pengawasan lapangan di sektor jasa keuangan. Keinginan Kaltim mengejar pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.
“Kita mau kejar pertumbuhan sampai dua digit,” kata Gubernur Rudy.
Artinya, pertumbuhan ekonomi di Kaltim minimal bisa mencapai 10 persen dalam beberapa waktu ke depan.
“Tugas OJK adalah melakukan kontrol dan pengawasan. Saya membutuhkan advice, telaah dan kajian dari OJK yang menjadi dasar saya mengambil kebijakan,” ujarnya.
Rudy Bersama OJK Kaltimtara akan terus mengembangkan potensi yang ada di Kalimantan Timur, khususnya sektor perbankan.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur, pada 2024 besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp858,43 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp570,82 triliun, serta PDRB per kapita sebesar Rp212,18 juta.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tahun 2024 tumbuh sebesar 6,17 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 16,46 persen.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 11,78 persen.
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur Triwulan IV-2024 terhadap Triwulan IV- 2023 tumbuh sebesar 6,12 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 13,46 persen.
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,63 persen.