IKNPOS.ID – Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini merasakan dampak positif dari pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Namun, sektor konstruksi yang selama ini menjadi salah satu penopang utama perekonomian daerah diprediksi akan mengalami perlambatan di awal Triwulan I 2025.
Bank Indonesia (BI) memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltim akan melambat seiring dengan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menyatakan bahwa aktivitas konstruksi di kawasan IKN akan mengalami penurunan ke depan.
“Sepanjang tahun 2024 lalu, pertumbuhan positif didorong oleh meningkatnya kinerja lapangan usaha pertambangan, industri pengolahan, serta masifnya pembangunan IKN, termasuk sektor perdagangan. Namun, di triwulan I 2025, sektor konstruksi diprediksi melambat,” kata Budi
Pertumbuhan Ekonomi Kaltim dan Dampaknya di 2025
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Kaltim pada Triwulan IV 2024 tumbuh sebesar 6,12 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan Triwulan IV 2023 yang berada di kisaran 5,76 persen.
Meski demikian, prediksi untuk Triwulan I 2025 menunjukkan perlambatan akibat berbagai faktor, termasuk efisiensi anggaran.
Beberapa faktor yang mempengaruhi prediksi pertumbuhan ekonomi Kaltim meliputi:
- Menurunnya Aktivitas Konstruksi di IKN – Kebijakan pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat mengakibatkan perlambatan pada sektor ini.
- Efisiensi Anggaran APBD Se-Kaltim – Keterlambatan realisasi belanja pemerintah juga berdampak pada perekonomian daerah.
- Penurunan Sektor Penggalian – Meskipun produksi batu bara dan migas masih menopang ekonomi, tren positif ini berpotensi mengalami perlambatan.
Meski ada perlambatan, BI Kaltim tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi masih berada dalam kisaran target, yakni 5,5 persen.
Sektor Industri Pengolahan dan Migas Masih Jadi Andalan
Meskipun sektor konstruksi IKN mengalami perlambatan, BI menilai sektor industri pengolahan dan eksplorasi migas masih memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kaltim.