IKNPOS.ID – Kabar duka datang dari salah satu mantan Menteri Negara Pemberdayaan BUMN Tanri Abeng.
Tanri Abeng, meninggal dunia di RS Medistra Jakarta, Minggu 23 Juni 2024 sekira pukul 02.36 WIB.
Tanri Abeng meninggal di usia 83 tahun. dan meninggalkan tiga anak dan empat orang cucu.
Kini, jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di Jl Simpruk Golf XIII No. 19, Jakarta Selatan.
Profil Tanri Abeng
Tanri Abeng merupakan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada 1998 yang ditunjuk oleh Presiden Ke-2 RI Soeharto.
Pria kelahiran Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 7 Maret 1942 ini kemudian melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN di era Presiden BJ Habibie.
Setelah menjadi menteri, Tanri banyak berkiprah sebagai komisaris di perusahaan BUMN, seperti pernah menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina Persero, dan Komisaris Utama PT Bio Farma.
Pada 2011, Tanri mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan.
Sebagai seorang profesional, Tanri Abeng pernah dijuluki ‘Manajer Rp 1 miliar’. Sebab, kepiawaiannya mengelola perusahaan, manajemen rela membayar gaji Rp 1 miliar per bulan.
Tanri Abeng merupakan pengusaha hebat pada masanya, bahkan sempat berjuluk “Manajer Rp 1 Miliar” berkat bayaran keberhasilannya memimpin perusahaan besar milik Aburizal Bakrie, yakni Bakrie & Brothers.
Tanri Abeng sendiri mengawali karier di Bakrie & Brothers pada 1991, setelah secara gemilang memimpin perusahaan bir PT Multi Bintang Indonesia .
Saat itu, perusahaan ini memiliki sekitar 60 anak usaha.
Saat masuk, Tanri Abeng melakukan langkah merestrukturisasi perusahaan adalah dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama, yakni telekomunikasi, dukungan infrastruktur dan perkebunan, serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia dan konstruksi.
Berkat reformasi Tanri Abeng kinerja Bakrie & Brothers membaik.
Selain itu, Tanri Abeng juga aktif di pemerintahan dan organisasi non-pemerintah seperti Dewan Pendidikan Nasional (1993 – 1998), Dewan Riset Nasional (1990 – 1998), Badan Promosi Pariwisata (1990 – 1996), Yayasan Perlindungan Lingkungan (1993 – 1998), Asosiasi Indonesia-Belanda, Indonesia-British Council dan Asia-Australia Institute.
Dia juga merupakan Komisaris dari Bursa Efek Jakarta antara tahun 1992 dan 1995.
Karir Politik
Pada Tahun 1991 Tanri Abeng memasuki dunia politik mewakili Golkar.
Tanri Abeng sempat duduk di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pada tahun 1998 Tanri Abeng ditunjuk menjadi Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto.