IKNPOS.ID – Wilayah Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, terus menarik perhatian dunia internasional.
Sejak ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN), wilayah ini menjadi sorotan investor global.
Kini, tiga negara, yaitu Maroko, Bahrain, dan Kamboja, telah mengirimkan delegasi mereka untuk meninjau langsung potensi investasi yang bisa dikembangkan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Nurlaila, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah serius dalam menyambut investor dengan berbagai langkah strategis.
“Penajam Paser Utara memiliki daya tarik besar sebagai daerah paling dekat dengan pusat IKN. Ini membuat banyak negara mulai melirik peluang di sini,” kata Nurlaila dalam pernyataannya.
Dalam upaya memfasilitasi masuknya investasi, Pemerintah Kabupaten PPU telah menyiapkan kawasan khusus, yaitu Kawasan Industri Buluminung (KIB).
Kawasan ini dirancang sebagai pusat industri yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus mendukung pembangunan IKN.
Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan regulasi khusus untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha. Salah satu kebijakan unggulan adalah pemberian insentif berusaha berupa keringanan retribusi dan pajak.
“Itu salah satu yang bisa kami tawarkan kepada pelaku usaha atau investor yang akan berinvestasi,” ujar Nurlaila.
Nurlaila menjelaskan, bahwa regulasi ini akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup), yang saat ini sedang dalam proses finalisasi di Bagian Hukum Pemkab PPU.
“Regulasi tersebut diharapkan mulai berlaku pada 2025,” ujarnya.
Nurlaila menyebut, delegasi dari ketiga negara tersebut telah melakukan kunjungan ke PPU untuk menilai peluang investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan mereka di beberapa sektor strategis, termasuk:
- Kawasan Industri Buluminung (KIB): Sebagai pusat pengolahan dan distribusi yang dekat dengan pelabuhan.
- Energi Terbarukan: Potensi pengembangan energi hijau untuk mendukung konsep keberlanjutan IKN.
- Pariwisata: Wilayah Penajam Paser Utara memiliki keindahan alam yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata modern.
Menurut Nurlaila, daya tarik PPU tidak hanya karena kedekatannya dengan IKN, tetapi juga komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan iklim investasi yang ramah.
Pemerintah Kabupaten PPU tidak hanya berhenti pada penyediaan kawasan industri dan insentif. Beberapa langkah strategis lain juga sedang dilakukan, di antaranya:
- Promosi Internasional: Melalui kerja sama dengan pemerintah pusat, PPU aktif mempromosikan potensi investasi di forum-forum internasional.
- Kemudahan Perizinan: Sistem layanan terpadu yang mempermudah proses perizinan bagi investor.
- Infrastruktur Pendukung: Pembangunan akses jalan, pelabuhan, dan fasilitas publik yang menunjang kegiatan investasi.
Pemerintah Kabupaten PPU berharap upaya ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus mempercepat pembangunan IKN.
Dengan regulasi yang pro-investasi dan dukungan infrastruktur, PPU berpotensi menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Kalimantan Timur.
“Dengan adanya regulasi baru, kami optimis dapat menarik lebih banyak investor di tahun-tahun mendatang. Penajam Paser Utara siap menjadi mitra strategis bagi pelaku usaha global,” tutup Nurlaila.