IKNPOS.ID – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti melakukan inspeksi mendalam ke sejumlah rest area di sepanjang Tol Trans Jawa, sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan pengguna jalan tol pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Dalam sidak tersebut, Wamen PU menekankan pentingnya kenyamanan dan kebersihan rest area sebagai faktor utama dalam kelancaran perjalanan para pemudik dan wisatawan yang akan melintasi tol Trans Jawa.
Diana memulai tinjauannya dengan mengunjungi sejumlah rest area, antara lain di KM 102, KM 379, dan KM 456. “Kami memastikan bahwa rest area yang akan digunakan saat Nataru benar-benar siap untuk menyambut volume kendaraan yang meningkat, mulai dari mereka yang bepergian dari Jakarta menuju kota-kota seperti Tegal hingga Banyuwangi,” ujar Diana, menjawab pertanyaan IKNPOS.ID, Rabu, 20 November 2024..
Menurutnya, kenyamanan jalan tol yang mulus tentu menjadi prioritas, tetapi faktor penting lainnya adalah kemudahan bagi pengguna tol untuk beristirahat dengan nyaman di rest area.
“Saat pengendara merasa lelah, mereka akan mencari tempat untuk berhenti, mengisi bensin, makan, atau sekadar menggunakan toilet. Maka, keberadaan rest area yang bersih dan nyaman sangat penting,” jelas Diana.
Salah satu poin yang menjadi perhatian khusus Diana adalah fasilitas toilet yang harus dijaga kebersihannya. “Setiap kali saya berkunjung ke rest area, saya selalu memeriksa toiletnya. Kalau toiletnya kotor, bau, atau tidak nyaman, itu langsung saya catat dan tidak akan saya rekomendasikan untuk digunakan,” tuturnya.
Diana mengingatkan bahwa meskipun petugas kebersihan sudah bekerja keras, volume pengunjung yang tinggi selama Nataru dapat menyebabkan toilet cepat kotor, sehingga penting bagi pengelola untuk memastikan ada cukup petugas yang membersihkan secara rutin.
Selain kebersihan toilet, Wamen PU juga menyoroti pentingnya pengaturan flow atau arus kendaraan dan pengunjung yang memasuki rest area. “Jangan sampai terjadi kemacetan di rest area karena pengaturan yang kurang baik. Misalnya, parkir yang tidak terorganisir dengan baik atau antrian yang tidak jelas arahnya bisa menyebabkan penumpukan mobil yang akhirnya memperpanjang waktu berhenti,” jelas Diana.
Rest area juga harus menyediakan fasilitas makan yang nyaman dan layak. Diana menekankan bahwa, bagi pengendara, rest area bukan hanya tempat untuk beristirahat, tetapi juga untuk makan bersama keluarga. Oleh karena itu, restoran atau warung makan di rest area harus menyediakan makanan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk keluarga.
“Kita kan bepergian dengan keluarga, jadi tempat makan harus memberikan rasa aman dan nyaman. Jangan sampai tempat makannya semrawut, karena itu akan mempengaruhi pengalaman perjalanan,” tambahnya.
Diana juga memberikan beberapa catatan khusus bagi pengelola rest area terkait persiapan menghadapi Nataru. “Selain kebersihan dan kenyamanan, yang perlu diperhatikan adalah manajemen arus pengunjung dan kendaraan di rest area. Setiap pengelola harus memastikan ada cukup tempat parkir dan pengaturan jalur yang jelas agar kendaraan tidak terjebak terlalu lama di area tersebut,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Wamen PU berharap bahwa pengelolaan rest area dan tol Trans Jawa pada musim libur Nataru mendatang akan berjalan lancar tanpa kendala besar. Dengan persiapan yang matang, diharapkan para pemudik dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman dan aman, sekaligus mempercepat proses pemulihan sektor pariwisata yang diharapkan dapat menggerakkan perekonomian. (*)