“Budaya luar boleh hadir, namun budaya asli kita tidak boleh hilang.”
IKNPOS.ID- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) antisipasi perubahan social dan budaya ketika Ibu Kota Nusantara (IKN) hadir di Kalimantan Timur.
Pemerintah Kota Samarinda melalui Disdikbud antisipasi dampak perubahan social budaya itu dengan menyiapkan penguatan muatan lokal menghadapi kehadiran ibu kota baru, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Samarinda, Barlin Hady Kesuma menjelaskan, penguatan lokal yang dimaksud yakni 30 macam kurikulum jenjang TK,SD dan SMP.
“Dinas pendidikan memiliki dasar perwali terkait muatan lokal. Muatan lokal itu terdiri dari 30 macam kurikulum di jenjang TK, SD dan SMP untuk mempersiapkan diri memajukan kebudayaan,” terangnya.
Beberapa hal yang menjadi fokus utama seperti memperkenalkan bahasa daerah khususnya bahasa kutai, kuliner tradisional dan permainan tradisional.
Selain itu, pihaknya juga ingin memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk mengenal dan mengembangkan budaya leluhur.
“Kita tidak ingin budaya-budaya luar justru mendominasi, seperti daerah lain,” kata Barlin sebagaimana wawancara dengan Pro 3 RRI IKN, dikutip Rabu 12 Juni 2024.
“Budaya luar boleh hadir, namun budaya asli kita tidak boleh hilang. Ada 24 buku yang kami terbitkan sebagai pegangan guru dan siswa yang bisa dipergunakan dalam pembelajaran,” sambungnya.
Adapula kegiatan yang diperuntukkan untuk masyarakat luas dengan memberikan wadah pertunjukan budaya, tari tradisional, permainan tradisional, seni bertutur dan lain sebagainya.
“Inilah salah satu cara yang kami lakukan dalam menyambut adanya IKN. Diharapkan dengan kegiatan seperti ini, generasi muda kita bisa lebih mencintai tradisi dan budaya lokal dan siap menyambut adanya IKN,” tutupnya.