IKNPOS.ID-Profesor Bidang Klimatologi Bidang Riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan bahwa musim kemarau menghilang di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur kata Erma akan mengalami curah hujan yang tinggi saat musim kemarau.
“Selain Kalsel dan Kalteng, Kaltim termasuk IKN juga mengalami curah hujan tinggi selama musim kemarau.”
“Bahkan, musim kemarau menghilang di Penajam Paser Utara di mana IKN berada,” ungkap profesor bidang klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin dalam unggahannya di X, dikutip Senin 10 Juni 2024.
Ia pun berharap ada mitigasi banjir menghadapi curah hujan yang tinggi tersebut.
“Semoga sudah ada mitigasi banjir, karena Agustus tinggal dua bulan lagi, ya,” lanjutnya.
Sementara, menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kalimantan, termasuk Kaltim, belum termasuk daerah yang dinyatakan resmi masuk musim kemarau.
Daerah-daerah ini antara lain sebagian Aceh, sebagian Sumatra Utara, sebagian Riau, sebagian Kepulauan Riau, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, DI Yogyakarta, sebagian Jawa Tengah, Jawa Timur, sebagian Bali.
Selain itu, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Utara.
Prediksi BMKG
BMKG sebelumnya memprediksi musim kemarau tahun ini tak bakal basah-basah amat meski ada potensi kemunculan La Nina.
Pasalnya, fenomena iklim pemicu curah hujan itu diprediksi berstatus lemah.
“Fenomena La Nina lemah ini diprediksi tidak berdampak pada musim kemarau yang akan segera terjadi,” ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi pers akhir Mei.
Lembaga Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) menyebut La Nina punya peluang 49 persen muncul pada Juni hingga Agustus 2024, atau Juli hingga September dengan peluang 69 persen.
Dalam Prediksi Musim Kemarau 2024, BMKG mengungkap Sifat Hujan di Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah adalah Normal (358 Zona Musim/ZoM atau 51,22 persen).
Sisanya adalah Atas Normal di 279 ZOM (39,91 persen), dan Bawah Normal di 62 ZOM (8,87 persen).
Atas Normal (AN) berarti jika nilai curah hujan lebih dari 115 persen terhadap normal; Normal (N) berarti jika nilai curah hujan antara 85 persen–115 persen terhadap normal; Bawah Normal (BN) jika nilai curah hujan kurang dari 85 persen terhadap normal.
Khusus untuk Pulau Kalimantan, BMKG memprediksi sifat hujan di musim kemarau sebagian besarnya Normal, yaitu 46 ZOM. Sebanyak 17 ZoM lainnya diprediksi mengalami sifat Atas Normal, dan 4 ZoM Bawah Normal.