IKNPOS.ID – Sejumlah tantangan harus dihadapi para petani di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) untuk menjadikan daerah itu sebagai lumbung pangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Penjabat Bupati PPU, Muhammad Zainal Arifin, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti ketersediaan air, pengelolaan pascapanen, serta akses pasar.
“Melalui Mimbar Sarasehan ini, mari kita bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini agar PPU dapat menjadi lumbung pangan yang tangguh,” kata Zainal, Kamis 26 September 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Andi Traso, melaporkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 700 kelompok tani di Kabupaten PPU dengan total anggota mencapai 8.000 orang. Dengan luas lahan pertanian sekitar 9.000 hektar, PPU tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan internal tetapi juga berpotensi mendukung kebutuhan pangan wilayah lainnya.
Namun, Andi Traso juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian PPU, seperti kualitas tanah yang memiliki pH rendah dan ketergantungan pada curah hujan.
“Sistem pertanian kita masih berbasis hujan, sehingga saat air tersedia, baru kita bisa mulai bertani. Ini menjadi tantangan besar yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya.
Untuk mengatasi kendala ini, ia menekankan pentingnya modernisasi sektor pertanian, termasuk penggunaan alat-alat mekanisasi yang lebih efisien. Sebagai contoh, ia menyebutkan penggunaan Rotavator yang mampu mencetak lahan sawah seluas satu hektar hanya dalam waktu lima jam, jauh lebih cepat dibandingkan hand traktor yang memakan waktu hingga tujuh hari.
Andi Traso juga mengapresiasi kemunculan petani milenial di Kabupaten PPU yang telah mulai menggunakan teknologi modern dalam kegiatan pertanian mereka. “Petani milenial kita sudah mengadopsi teknologi canggih dalam pertanian mereka. Ini adalah langkah penting dalam membangun pertanian berkelanjutan,” lanjutnya.