IKNPOS.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur dan mitra strategis menggelar kegiatan penanaman kopi liberika dan webinar dalam rangka memperingati Hari Kopi Nasional pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Acara berlangsung di Embung MBH dan dilanjutkan dengan diskusi di Gedung Kemenko 3, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Diskusi ini mengusung tema “Menggali Potensi Pengembangan Kopi Liberika di Kalimantan Timur Sebagai Komoditas Unggulan”. Acara dihadiri oleh sejumlah mitra OIKN, di antaranya Pusat Penelitian Kopi Kalimantan Timur serta para pendamping pengembangan masyarakat desa.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penanaman 110 pohon kopi liberika di kawasan Embung MBH, kemudian dilanjutkan dengan Webinar Bincang Komoditas Perkebunan Lestari Kalimantan Timur (Bingka Kaltim) seri ke-9.
Webinar Bingka Kaltim ke-9 menghadirkan berbagai narasumber, mulai dari Asosiasi Café dan Barista Kaltim, Petani Kopi Liberika, Ketua Substansi Benih Tanaman, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, hingga pelaku usaha hotel dan pariwisata, serta pendamping pemberdayaan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur yang diwakili oleh Ketua Harian Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan Kaltim, Yus Alwi Rahman, kopi liberika memiliki prospek besar untuk dikembangkan sebagai komoditas unggulan di masa depan.
“Keunggulan kopi liberika ini luar biasa, sangat adaptif dengan berbagai kondisi cuaca dan lokasi sehingga cocok ditanam di Kaltim. Selain memiliki cita rasa khas yang kuat, kopi liberika juga memiliki potensi pasar yang luas,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setia Lenggono, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang hadir.
“Kami ingin mengingatkan kembali tentang Perpres 79, yang memastikan perpindahan ibu kota politik ke IKN pada 2028. Acara ini adalah bagian dari upaya bersama untuk menghidupkan dan membangun Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia,” ujar Lenggono.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kopi liberika tidak hanya menjadi ikon komoditas perkebunan Kalimantan Timur, tetapi juga menjadi bagian dari identitas Nusantara sebagai ibu kota negara yang berkelanjutan dan berkelas dunia.