IKNPOS.ID – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2025 selalu menjadi momen penting bagi para guru honorer dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.
Harapan besar untuk mendapatkan status ASN seringkali dihadapkan dengan kenyataan pahit saat hasil seleksi tidak sesuai harapan.
Namun, kabar baiknya, peserta tidak serta-merta kehilangan kesempatan. Pemerintah memberi ruang untuk mengajukan sanggahan PPPK 2025 sebagai bentuk transparansi dan perlindungan hak peserta.
Proses ini sangat krusial agar kesalahan teknis atau administratif bisa diperbaiki dengan adil.
Mengapa Proses Sanggahan Itu Penting?
Banyak peserta gagal bukan karena nilai rendah, melainkan akibat masalah teknis, misalnya:
- Verifikasi dokumen yang salah (ijazah, sertifikat pendukung, SK pengangkatan).
- Kesalahan sistem penilaian.
- Administrasi masa kerja yang tidak tercatat dengan benar.
Dengan mengajukan sanggahan resmi sesuai prosedur, peserta tetap punya peluang memperjuangkan keadilan.
1. Pahami Hasil Seleksi dengan Teliti
Sebelum buru-buru mengajukan sanggahan, periksa detail hasil seleksi:
- Cermati nilai administrasi dan kompetensi.
- Perhatikan status kelulusan di tiap tahap.
- Catat bagian yang dirasa tidak sesuai atau keliru.
Kesalahan paling sering ada di verifikasi dokumen. Contohnya, ijazah yang sebenarnya valid dianggap tidak sesuai atau masa kerja tidak terhitung.
2. Periksa Jadwal Resmi Sanggahan PPPK 2025
Setiap tahap seleksi PPPK punya jadwal resmi dari BKN dan Kemdikbudristek. Umumnya, rentang waktu sanggah adalah 3–5 hari kerja setelah pengumuman hasil.
Jika lewat dari jadwal, sanggahan otomatis tidak diproses. Karena itu, catat tanggal pentingnya dan segera ajukan dalam periode yang sudah ditentukan.
3. Ajukan Sanggahan Lewat Portal SSCASN
Pengajuan hanya bisa dilakukan melalui portal resmi SSCASN (https://sscasn.bkn.go.id). Berikut langkah-langkahnya:
- Login ke akun SSCASN.
- Pilih menu “Sanggahan”.
- Pilih jenis seleksi yang ingin disanggah.
- Tulis alasan keberatan dengan singkat, jelas, dan berbasis data.
- Unggah dokumen pendukung (ijazah, sertifikat, SK, dll) bila diperlukan.
Pastikan semua data akurat dan tidak mengandung informasi palsu.
4. Fokus pada Fakta, Bukan Emosi
Sanggahan yang emosional tanpa bukti kuat hampir pasti ditolak. Agar efektif, tuliskan:
- Kesalahan yang terjadi secara objektif.
- Sertakan bukti konkret (dokumen legal, arsip resmi, atau surat keterangan).
- Hindari kalimat bernada marah atau menyalahkan pihak lain tanpa dasar.
5. Pantau Tanggapan dari Instansi dan BKN
Setelah diajukan, sanggahan akan diverifikasi ulang oleh instansi terkait. Hasilnya bisa dipantau melalui akun SSCASN.
- Jika diterima, status seleksi akan diperbarui.
- Jika ditolak, peserta akan menerima keterangan resmi alasannya.
6. Siapkan Diri untuk Tahapan Berikutnya
Perlu diingat, sanggahan tidak selalu menjamin hasil berubah. Namun, kesempatan ini bisa menjadi penentu jika memang ada kesalahan administratif.