IKNPOS.ID – Lonjakan kasus campak yang dilaporkan di Pamekasan membuat masyarakat perlu lebih waspada terhadap penyakit menular ini. Campak bukan sekadar ruam kulit, melainkan infeksi virus yang dapat memicu komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, terutama pada kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi.
Campak merupakan infeksi akibat virus Morbillivirus yang menyerang saluran pernapasan dan mudah menular melalui percikan liur (droplet) dari batuk, bersin, atau percakapan. Penularan juga dapat terjadi jika seseorang menyentuh hidung atau mulut setelah memegang benda yang terkontaminasi virus.
Bayi yang belum cukup umur untuk divaksin, orang yang belum mendapatkan vaksin MMR, serta individu dengan daya tahan tubuh rendah seperti penderita HIV/AIDS dan kanker memiliki risiko lebih tinggi terkena campak.
Gejala Campak yang Perlu Diwaspadai
Gejala campak biasanya muncul 7–14 hari setelah terinfeksi. Keluhan awal sering kali mirip dengan flu, seperti demam, batuk kering, pilek, lemas, dan hilangnya nafsu makan. Gejala lain yang khas antara lain:
Mata merah, berair, dan sensitif terhadap cahaya
Bercak putih kecil di dalam mulut (tanda awal khas campak)
Ruam merah kecil yang mulai di wajah dan leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam ini dapat bertahan 5–7 hari dan membesar ketika bintik-bintik menyatu
Jika disertai demam tinggi di atas 39°C yang tidak kunjung turun, sesak napas, linglung, atau kejang, pasien perlu segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Dokter akan menegakkan diagnosis melalui pemeriksaan fisik dan karakteristik ruam. Pada kasus tertentu, dilakukan pemeriksaan tambahan seperti:
Tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap campak
Tes PCR melalui swab tenggorokan dan hidung
Tes urine untuk memastikan keberadaan virus
Penanganan Campak
Campak biasanya dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa terapi khusus. Namun, pengobatan suportif sangat penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi: