IKNPOS.ID – Salah satu fondasi utama dalam perencanaan, pembangunan, dan pengendalian pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kalim) adalah Ketersediaan data kependudukan yang akurat, mutakhir, dan komprehensif.
Data yang valid memungkinkan penyusunan kebijakan yang lebih tepat sasaran, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pengembangan Nusantara sebagai kota masa depan.
Sebagai upaya mewujudkan hal tersebut, Otorita IKN bersama Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) Tahun 2025 guna menyediakan data dasar kependudukan bagi wilayah IKN.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, Otorita IKN menerima Produk Kerja Sama PPIKN 2025 di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat pada Senin (15/12/2025). PPIKN adalah hasil kolaborasi Otorita IKN dan BPS yang dilaksanakan berdasarkan Nota Kesepahaman tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi Statistik.
Pelaksanaan PPIKN 2025 melibatkan 856 petugas lapangan yang sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar. Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, mulai dari persiapan dan pelatihan pada Mei-Juni 2025, pendataan lapangan pada 1 Juli-15 Agustus 2025, hingga pengolahan, tabulasi, dan evaluasi data pada Juli-November 2025. Hasil pendataan kemudian disampaikan pada Desember 2025.
Melalui PPIKN 2025, diperoleh gambaran utuh kondisi kependudukan IKN. Data menunjukkan bahwa jumlah penduduk IKN tercatat sebanyak 147.427 jiwa dengan 43.293 rumah tangga. Persebaran penduduk menunjukkan kepadatan tertinggi berada di beberapa desa, yaitu Desa Samboja Kuala, Muara Jawa Ulu, Muara Jawa Pesisir, dan Telemow.
Dari sisi struktur demografi, penduduk IKN didominasi oleh usia produktif (15–64 tahun) dengan rasio ketergantungan sebesar 47,25, yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 47 penduduk usia nonproduktif. Komposisi penduduk juga menunjukkan bahwa hampir setengah dari penduduk IKN adalah Generasi Z dan Milenial, yang mencerminkan potensi bonus demografi dalam pembangunan Nusantara ke depan.



