IKNPOS.ID – Bagi sebagian ibu, kopi adalah penyelamat saat harus begadang merawat bayi. Namun, muncul satu pertanyaan yang sering membuat ragu: apakah ibu menyusui boleh minum kopi? Di satu sisi, kafein bisa membantu ibu tetap terjaga. Di sisi lain, ada kekhawatiran soal efeknya pada bayi yang masih menyusu.
Tenang, kamu tidak sendirian dalam kebingungan ini. Banyak ibu baru yang mempertanyakan hal serupa. Untuk menjawabnya, mari kita bahas pendapat para dokter, seberapa banyak kopi yang masih aman, dan tips aman konsumsi kafein selama masa menyusui.
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi?
Jawabannya: boleh, asal dalam jumlah terbatas. Dokter dan ahli laktasi sepakat bahwa kafein dalam jumlah kecil umumnya tidak membahayakan bayi. Kafein memang dapat masuk ke dalam ASI, tapi dalam kadar yang sangat kecil.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), konsumsi kafein hingga 300 mg per hari masih tergolong aman bagi ibu menyusui. Itu setara dengan sekitar dua cangkir kopi ukuran sedang.
Namun, setiap bayi bisa bereaksi berbeda terhadap kafein. Beberapa bayi menjadi lebih rewel atau sulit tidur jika ibunya terlalu banyak mengonsumsi kopi. Jadi, penting untuk memerhatikan reaksi bayi setelah ibu minum kopi.
Kandungan Kafein dalam Minuman yang Umum Diminum
Tidak hanya kopi yang mengandung kafein. Berikut perkiraan kandungan kafein dalam berbagai minuman:
-
Kopi hitam (240 ml): ± 95 mg
-
Espresso (30 ml): ± 63 mg
-
Teh hitam (240 ml): ± 45 mg
-
Teh hijau (240 ml): ± 20 mg
-
Minuman energi (240 ml): ± 80 mg atau lebih
-
Cokelat panas (240 ml): ± 15 mg
Jika kamu sudah minum teh atau makan cokelat, perhitungkan juga asupan kafein dari situ. Karena kafein terkumpul, totalnya bisa lebih dari yang disadari.
Dampak Kafein pada Bayi
Sebagian besar bayi tidak mengalami masalah dengan sedikit kafein dalam ASI. Tapi jika kamu merasa bayi jadi:
-
lebih rewel dari biasanya
-
sulit tidur siang atau malam
-
tampak gelisah atau tidak nyaman
maka sebaiknya coba kurangi konsumsi kafein selama beberapa hari dan amati perubahannya.