Rini memandang bahwa Sekolah Rakyat menjadi harapan baru bagi anak-anak yang hampir putus sekolah atau sudah putus sekolah untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
“Sekolah Rakyat itu ternyata bukan saja sekedar bangunan meja, tetapi juga menjadi cahaya dimana harapan itu ditanam, harapan itu dirawat dan tubuh, dan pendidikan itu menjadi jembatan untuk memutuskan mata rantai kemiskinan untuk meraih masa depan,” jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa Kemenpan-RB mempunyai dua hal yang sedang disiapkan. Selain mempersiapkan guru-guru, juga lembaga-lembaga yang harus mewadahi Sekolah Rakyat.
“Jadi saya membantu, inilah struktur Sekolah Rakyat dimana Bapak dan Ibu, berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain, Sekolah Rakyat ini langsung berada di bawah Kementerian Sosial. Jadi rekrutmen, makanya semuanya itu berada di bawah Kementerian Sosial,” pungkasnya.
Sedangkan, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Prof Muhammad Nuh menyampaikan bahwa guru dan kepala Sekolah Rakyat ikut menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045.
“Melalui Sekolah Rakyat inilah akan kita buktikan, bahwa Indonesia 2045 Insya Allah jaya,” ujar Prof Nuh.
Prof Nuh menekankan bahwa kepala sekolah dan guru Sekolah Rakyat harus merasa bersyukur menjadi bagian dari gagasan Presiden Prabowo untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas untuk anak-anak dari keluarga miskin serta memutus mata rantai kemiskinan.
“Tidak semua orang tertarik hatinya dengan dunia pendidikan, tidak semua orang. Alhamdulillah Allah menakdirkan, Yang Maha Kuasa menakdirkan, hati kita tertaut dengan dunia pendidikan,” ungkap dia. (Dimas Rafi)