IKNPOS.ID – Tajir melintir. Ungkapan itu sepertinya cocok disematkan pada Indra Utoyo, eks Direktur Utama (Dirut) PT Allo Bank Indonesia Tbk.
Statusnya kini resmi adi tersangka di KPK. Indra Utoyo diduga terlibat kasus dugaan korupsi pengadaan mesin Electronic Data Capture (EDC) Rp2.1 triliun di salah satu bank pelat merah periode 2020–2024.
Di bank tersebut, Indra Utoyo pernah menjabat sebagai direktur periode 2021. Usai jadi tersangka, Indra Utoyo pun mengundurkan diri dari jabatannya di Allo Bank.
Seperti dikutip IKNPOS.ID dari data LHKPN pada 9 Maret 2022/Periodik – 2021 pada Sabtu 12 Juli 2025, Indra Utoyo diketahui memiliki harta kekayaan Kekayaan fantastis. Nilainya Rp 156 miliar.
Harta Indra Utoyo Dikutip dari e-LHKPN
1. Tanah dan Bangunan
Total: Rp. 91.500.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 800 m²/600 m² di Kab/Kota Bandung Barat, hasil sendiri – Rp. 6.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 27 m²/200 m² di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp. 4.300.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 119 m²/72 m² di Kota Cimahi, hasil sendiri – Rp. 1.400.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 124 m²/80 m² di Kota Cimahi, hasil sendiri – Rp. 1.250.000.000
- Tanah seluas 11.200 m² di Kab/Kota Bandung Barat, hasil sendiri – Rp. 1.900.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 775 m²/200 m² di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp. 15.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 363 m²/100 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 850.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 378 m²/566 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 3.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 521 m²/521 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 4.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 700 m²/300 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 4.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 810 m²/350 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 5.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 675 m²/500 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 4.000.000.000
- Tanah seluas 4.045 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 2.500.000.000
- Tanah seluas 12.400 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 3.500.000.000
- Tanah seluas 8.790 m² di Kab/Kota Bandung Barat, hasil sendiri – Rp. 1.500.000.000
- Tanah seluas 7.435 m² di Kab/Kota Bandung, hasil sendiri – Rp. 500.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 5.684 m²/1.100 m² di Kota Cimahi, hasil sendiri – Rp. 8.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 300 m²/180 m² di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp. 5.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 331 m²/173 m² di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp. 5.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 1.140 m²/340 m² di Kota Denpasar, hasil sendiri – Rp. 5.000.000.000
- Tanah seluas 412 m² di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri – Rp. 5.000.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 145 m²/120 m² di Kota Tangerang, hasil sendiri – Rp. 1.200.000.000
- Tanah dan Bangunan seluas 250 m²/1 m² di Kota Tangerang, hasil sendiri – Rp. 2.600.000.000
- Tanah seluas 50.000 m² di Kab/Kota Bandung Barat, hasil sendiri – Rp. 1.000.000.000
2. Alat Transportasi dan Mesin
Total: Rp. 2.897.000.000
- Mobil Toyota Fortuner Jeep Tahun 2016, hasil sendiri – Rp. 400.000.000
- Mobil Mini Cooper F55 Cooper A/T Tahun 2017, hasil sendiri – Rp. 525.000.000
- Motor Honda PCX / VI3002032L0 Tahun 2018, hasil sendiri – Rp. 21.000.000
- Motor Yamaha Mio Solo Tahun 2007, hasil sendiri – Rp. 4.000.000
- Motor Yamaha Mio Solo Tahun 2010, hasil sendiri – Rp. 4.000.000
- Motor Yamaha Vega Tahun 2006, hasil sendiri – Rp. 23.000.000
- Mobil Honda Freed GB3 Tahun 2012, hasil sendiri – Rp. 120.000.000
- Mobil Mercedes E399 Tahun 2017, hasil sendiri – Rp. 900.000.000
- Mobil Toyota Alphard 2.5G Tahun 2019, hasil sendiri – Rp. 900.000.000
3. Harga Bergerak Lainnya
Total: Rp. –
4. Surat Berharga
Total: Rp. 55.010.100.100
5. Kas dan Setara Kas
Total: Rp. 6.744.974.685
6. Harta Lainnya
Total: Rp. –
Sub Total
Rp. 156.152.074.785
Utang
Rp. –
Total Harta Kekayaan : Rp. 156.152.074.785
Hingga kini, KPK masih mendalami peran para tersangka dan proses pengadaan yang menyebabkan kerugian negara Rp2,1 triliun tersebut.
Mundur dari Allo Bank
Setelah resmi jadi tersangka, Indra Utoyo pun mengundurkan diri dari jabatannya di Allo Bank. Komisaris Utama Allo Bank Aviliani mengatakan Indra mengundurkan diri secara sukarela.