IKNPOS.ID – Dunia kripto kembali diramaikan oleh diskusi panas soal Pi Network, sebuah proyek berbasis blockchain yang dikenal unik karena mengadopsi struktur nilai ganda.
Konsep ini membuat Pi Coin (PI) diperdagangkan dengan dua harga yang sangat berbeda: Global Consensus Value (GCV) dan harga pasar di bursa kripto.
Di satu sisi, ini dianggap sebagai inovasi futuristik, namun di sisi lain, banyak yang mempertanyakan kelayakan dan keberlanjutannya dalam jangka panjang.
Dua Dunia, Dua Harga
Bagi para Pioneers, sebutan untuk pengguna awal dan pendukung setia Pi Network, konsep GCV bukan sekadar angka. GCV saat ini berada di angka sekitar USD 314.159, angka yang terinspirasi dari konstanta matematika Pi (π).
Sementara itu, harga pasar Pi di bursa terdesentralisasi hanya sekitar USD 0,63, menandakan kesenjangan harga yang luar biasa besar.
Ini bukan sekadar perbedaan teknis, tapi menjadi dasar perdebatan ideologis antara nilai komunitas dan mekanisme pasar bebas.
Pihak komunitas menilai GCV sebagai bentuk penghargaan terhadap partisipasi dan kepercayaan jangka panjang, sementara pihak skeptis menyebut sistem ini berpotensi menyesatkan dan menciptakan ilusi kekayaan.
Strategi atau Risiko?
Sejumlah investor, termasuk tokoh yang dikenal dengan nama Mr. Spock, menyatakan bahwa sistem harga ganda ini bisa saja bagian dari strategi jangka panjang Pi Network.
Menurutnya, penggunaan nilai simbolik GCV bisa menjadi cara untuk membangun fondasi ekonomi digital internal sebelum dibuka secara penuh ke pasar global.
Namun ia juga mengakui, “Risikonya tidak kecil. Selisih harga yang sangat besar bisa memicu krisis kepercayaan.
Orang bisa membeli Pi dengan harga murah di bursa lalu mencoba memanfaatkannya di komunitas dengan GCV tinggi, dan ini jelas bisa merusak ekosistem.”
Kondisi seperti ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini bentuk inovasi revolusioner, atau justru eksperimen sosial dengan konsekuensi besar?
Komunitas yang Solid: Pilar Terakhir GCV?
Meskipun banyak yang ragu, komunitas Pioneers justru tetap berjuang mempertahankan GCV. Di berbagai forum dan media sosial, mereka menunjukkan bukti bahwa pengembang Pi Network telah menyertakan GCV dalam kode sumber smart contract di GitHub.
Tidak hanya itu, komunitas di beberapa negara seperti Vietnam dan Thailand bahkan masih menggunakan GCV sebagai nilai transaksi dalam ekosistem mereka, termasuk untuk promosi dan perdagangan barang serta jasa secara terbatas.
Seorang Pioneer bernama Lumari mengatakan dengan penuh semangat,
“Gerakan ini nyata. Misi ini hidup karena kita semua. Dan kebebasan ini? Ini sesuatu yang layak diperjuangkan, layak untuk setiap usaha dan hati yang kita berikan.”
Pernyataan itu menunjukkan betapa besar harapan komunitas terhadap masa depan Pi Network, meskipun tanpa dukungan penuh dari mekanisme pasar.