IKNPOS.ID – Penyakit tropis yang sering terlupakan seperti filariasis, schistosomiasis, dan leishmaniasis masih menjadi tantangan kesehatan utama di daerah pesisir dan kepulauan seperti Tambelan, Kepulauan Riau.
Meskipun kurang dikenal dibanding penyakit kronis lain, dampaknya sangat merugikan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat setempat.
PAFI Kepulauan Tambelan (https://pafikeptambelan.org) menyoroti potensi besar kekayaan hayati Indonesia sebagai bahan baku obat alami.
Tanaman lokal dengan khasiat antimikroba, antiparasit, dan antiinflamasi menjadi fokus riset yang relevan dan berkelanjutan untuk mengembangkan terapi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat daerah.
Selain fungsi distribusi obat, apoteker di Tambelan aktif sebagai edukator kesehatan yang memberikan pemahaman tentang pencegahan penyakit tropis.
Termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk. Mereka juga mendampingi pasien selama proses pengobatan agar terapi berjalan efektif dan aman.
PAFI Kepulauan Tambelan (https://pafikeptambelan.org) mendorong pendekatan berbasis komunitas yang mempertimbangkan kearifan lokal dan budaya masyarakat. Keterlibatan apoteker yang memahami konteks sosial setempat menjadi kunci keberhasilan intervensi kesehatan yang berkelanjutan.
Dukungan Pemerintah dan Strategi Nasional
Organisasi ini juga mengajak pemerintah daerah dan pusat untuk memperkuat program pengendalian penyakit tropis dengan data lokal dan metode partisipatif.
Sinergi antara apoteker, akademisi, dan komunitas diharapkan dapat menjadikan obat berbasis bahan alam sebagai bagian dari strategi nasional dalam mengatasi penyakit tropis yang selama ini kurang mendapat perhatian.
Dengan penguatan edukasi, riset obat alami, dan kolaborasi lintas sektor, PAFI Kepulauan Tambelan (https://pafikeptambelan.org) optimis dapat membantu mengurangi beban penyakit tropis di wilayah pesisir dan kepulauan, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.