IKNPOS.ID – Analis memperingatkan potensi kehancuran Pi Network akibat struktur yang sangat tersentralisasi dan minim transparansi. Apakah nasibnya akan sama tragisnya dengan Terra Luna? Simak ulasannya di sini!
Jaringan Pi Network teranca runtuh seperti Terra Luna. Analis mulai menyoroti sentralisasi ekstrem yang diterapkan dalam sistemnya.
Jaringan Pi kini dalam sorotan tajam. Semakin banyak tanda bahaya bermunculan, dan analis kripto bernama Szymanski baru saja membunyikan alarm keras. Dalam utas yang viral di komunitas kripto, ia menyebut struktur Pi Network yang sangat tersentralisasi dan minim transparansi.
Hal ini bisa membawa proyek Pi Network ke jurang kehancuran,mirip dengan tragedi Terra Luna yang menggemparkan dunia.
89% Koin Dipegang Tim Inti: Bom Waktu yang Siap Meledak?
Szymanski membeberkan data mengejutkan. Dari total 100 miliar token Pi yang akan beredar, 89 miliar di antaranya masih dikuasai oleh Tim Inti Pi. Saat ini hanya sekitar 7,1 miliar token yang benar-benar beredar, sementara total pasokan yang aktif hanya 11 miliar.
Artinya? 89% pasokan token dikendalikan oleh satu kelompok! Kondisi ini dianggap sebagai ‘bom waktu’ yang bisa meledak kapan saja.
Jika tim inti memutuskan untuk menjual sebagian besar token tersebut, baik karena kebutuhan internal maupun konflik—harga Pi bisa anjlok seketika, persis seperti nasib tragis Terra Luna.
Risiko Ganda: Dari Konflik Internal hingga Serangan Hacker
Bukan cuma soal jual-beli. Sentralisasi ekstrem juga membuka celah besar untuk potensi serangan siber. Szymanski mengingatkan, jika hanya satu entitas menguasai kendali penuh atas token, maka risiko peretasan atau penyalahgunaan kekuasaan jadi sangat tinggi. Cukup satu kesalahan atau satu aktor jahat, dan seluruh jaringan bisa hancur.
Tak Ada Penambangan, Tak Ada Audit, Tak Dilirik Bursa
Masalah Pi Network tak berhenti di sentralisasi. Szymanski menyoroti tiga kelemahan utama lainnya:
1. Seluruh token sudah dicetak sejak awal (pra-mining) dan disimpan dalam dompet terpusat.