IKNPOS.ID – Di tengah gejolak pasar keuangan global, Michael Saylor, pendiri sekaligus CEO Microstrategy menarik perhatian dengan pendekatan revolusionernya terhadap Bitcoin (BTC). Dengan slogan kontroversial “Menikahi Bitcoin, Menceraikan Risiko,” ia mengajak perusahaan untuk mengadopsi Bitcoin sebagai aset utama mereka.
Pendekatan ini tidak hanya menarik perhatian para investor tetapi juga memicu perdebatan tentang masa depan mata uang kripto di dunia korporasi.
Mengapa Bitcoin?
Michael Saylor percaya bahwa Bitcoin adalah aset unik yang dapat melindungi nilai perusahaan dari ancaman inflasi dan devaluasi mata uang fiat. Dalam pidatonya di MIT Bitcoin Expo tahun lalu, dia menjelaskan bahwa Bitcoin memiliki karakteristik yang membuatnya unggul dibandingkan aset tradisional seperti emas atau properti:
- Kelangkaan: Hanya ada 21 juta Bitcoin yang akan pernah ada.
- Desentralisasi: Tidak dikontrol oleh pemerintah atau entitas tunggal.
- Resistensi terhadap sensor: Tidak dapat diblokir atau disita.
- Akses global: Dapat digunakan di mana saja di dunia.
Menurut Saylor, perusahaan yang mengadopsi Bitcoin sebagai aset utama akan memiliki keuntungan strategis dalam jangka panjang.
Strategi Keuangan Unik
Strategy telah mengubah cara pandang tradisional terhadap neraca keuangan perusahaan. Sejak 2020, perusahaan ini telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membeli lebih dari 528.185 BTC, menjadikannya salah satu pemegang Bitcoin terbesar di dunia korporasi. Pendekatan ini melibatkan:
- Pembelian langsung menggunakan cadangan kas perusahaan.
- Penerbitan obligasi untuk mendanai pembelian tambahan.
- Pinjaman berbasis Bitcoin, menciptakan struktur keuangan yang inovatif.
Phong Le, CEO Strategy saat ini, menekankan bahwa strategi ini telah membantu perusahaan mengungguli indeks pasar utama seperti Nasdaq dan S&P 500.
Risiko dan Kritik
Meskipun strategi ini terlihat menjanjikan, banyak pihak yang skeptis terhadap keberlanjutannya. Beberapa kritik utama meliputi:
- Volatilitas harga Bitcoin: Nilai BTC yang fluktuatif dapat memengaruhi stabilitas keuangan perusahaan.
- Regulasi pemerintah: Potensi pembatasan atau pelarangan penggunaan kripto oleh otoritas.
- Utang besar: Strategy telah mengambil utang signifikan untuk membeli BTC, yang dapat menjadi beban jika terjadi krisis ekonomi.
Namun, Saylor tetap optimis bahwa strategi jangka panjangnya akan membuktikan keberhasilannya.
Reaksi Pasar
Pasar kripto sering kali dipengaruhi oleh pernyataan tokoh-tokoh besar seperti Michael Saylor. Pendekatannya terhadap Bitcoin telah mendorong beberapa perusahaan lain untuk mengikuti jejaknya dalam mengadopsi BTC sebagai aset utama mereka. Namun, hanya waktu yang akan menentukan apakah keputusan ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang.
Masa Depan Bitcoin
Saylor memiliki visi besar untuk Bitcoin sebagai aset global senilai $200 triliun pada tahun 2045. Ia percaya bahwa BTC akan menjadi lapisan penyelesaian utama bagi ekonomi digital yang didorong oleh AI di masa depan. Meskipun ambisi ini terdengar luar biasa, banyak yang mempertanyakan apakah visi tersebut realistis.