IKNPOS.ID – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menegaskan komitmennya dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai fondasi strategi bisnis Perseroan.
Langkah BRI ini sejalan dengan meningkatnya perhatian global terhadap aspek keberlanjutan, yang kini menjadi prioritas bagi investor dan pemangku kepentingan.
Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, ESG bukan sekadar tren, melainkan arah strategis yang fundamental bagi bisnis di tingkat global.
Untuk memastikan implementasinya, BRI telah membentuk struktur organisasi yang kuat, mulai dari komite hingga divisi khusus yang bertanggung jawab atas inisiatif keberlanjutan.
“Dalam mengimplementasikan ESG ini, proses bisnis dan operasional BRI telah menyelaraskan dengan standar domestik maupun global,” jelas Sunarso, beberapa waktu lalu.
“Kami juga telah menyusun sustainability strategy yang fokus pada tiga pilar utama: Environmental, Social, dan Governance,” lanjutnya.
Untuk mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon, BRI telah mengambil berbagai langkah konkret.
Salah satu prioritas utama adalah penerapan manajemen risiko perubahan iklim, yang diikuti dengan inisiatif seperti Green Network dan Green Banking.
Sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap lingkungan, BRI juga telah menyalurkan Green Loan senilai Rp86,6 triliun hingga Desember 2024.
Pembiayaan ini difokuskan untuk mendukung kegiatan usaha ramah lingkungan, seperti proyek energi terbarukan dan pengelolaan limbah.
Selain itu, untuk mendukung pendanaan berkelanjutan, BRI telah menerbitkan Green Bond dengan total nilai Rp 13,5 triliun sejak 2022.
Penerbitan obligasi hijau tahap pertama senilai Rp5 triliun pada Juli 2022 bahkan mengalami oversubscribe , mencerminkan tingginya minat pasar terhadap instrumen keuangan berkelanjutan.
Dalam pilar sosial, BRI berkomitmen untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hingga akhir 2024, total kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97% secara tahunan (yoy). Dominasi kredit UMKM mencapai 81,97% dari total kredit, setara dengan Rp1.110,37 triliun.