IKNPOS.ID – Program reforestasi yang digagas untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berada di jalur yang positif. Ini berkat dukungan dari Kedeputian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Otorita IKN.
Persemaian Mentawir memainkan peran kunci dengan menyediakan jutaan bibit gratis, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal.
Tetapi juga menjangkau lebih luas. Yakni ke seluruh kawasan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Sumber Bibit dari Persemaian Mentawir
Persemaian Mentawir berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan memiliki kapasitas produksi yang mengesankan.
Dengan total produksi 15 juta bibit per tahun, saat ini mereka telah memproduksi sekitar 8 juta bibit, di mana 4,9 juta telah berhasil didistribusikan.
Ini menjadi langkah signifikan dalam mendukung reforestasi dan penghijauan IKN yang telah menjadi agenda pemerintah.
Diversitas Jenis Bibit
Persemaian ini tidak hanya fokus pada satu jenis tanaman, melainkan memproduksi berbagai tipe bibit yang beragam. Jenis bibit yang dihasilkan meliputi:
- Tanaman Kayu-Kayuan Endemik: Jenis tanaman ini penting untuk konservasi dan keberlanjutan ekosistem lokal.
- Tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK): Berkontribusi pada keberagaman hasil hutan dan pendapatan masyarakat.
- Tanaman Estetika: Meningkatkan keindahan lingkungan di kawasan IKN.
- Tanaman Pakan Satwa: Mendukung keberlanjutan populasi satwa liar di sekitar.
Manfaat Bibit Gratis
Menurut Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, keberadaan bibit gratis ini sangat berharga.
“Dengan pasokan bibit ini, kami tidak perlu menyemaikan benih lagi, sehingga proses mobilisasi bibit menjadi lebih efisien,” ujarnya.
Hal ini memastikan bahwa bibit bisa segera ditanam di area IKN, mempercepat usaha penghijauan.
Bibit yang disediakan tidak hanya untuk IKN, tetapi juga dijangkau ke seluruh Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Dia mengajak berbagai pihak, mulai dari instansi pemerintah, lembaga pendidikan, petani, hingga masyarakat umum, untuk berpartisipasi dalam program ini.
Terverifikasi Dewan Pers