Inflasi di Kaltim Berhasil Ditekan pada Angka 0,31 Persen dengan Strategi 4K

IKNPOS.ID – Strategi 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) yang diterapkan selama ini, berhasil menekan inflasi di Kalimantan Timur (Kaltm) pada angka 0,31 persen di akhir tahun 2024. Hal itu diungkapkan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim (BI KPw Kaltim).

“Ke depan, TPID Kaltim terus bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam pengendalian inflasi melalui strategi 4K untuk inflasi yang rendah dan stabil, guna mendukung pertumbuhan ekonomi Kaltim yang tinggi dan berkelanjutan,” ujar Kepala BI KPw Kaltim, Budi Widihartanto, Jumat, 3 Januari 2025.

Menurutnya, selama ini upaya pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas inflasi di seluruh kabupaten/kota se-Kaltim.

Sedangkan dalam upaya memastikan ketersediaan pasokan, pemda baik provinsi maupun kabupaten terus melakukan produksi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani melalui berbagai program, antara lain mekanisasi pertanian, bantuan pupuk, bantuan sarana dan prasarana tani kepada kelompok tani.

Hal lain yang dilakukan adalah menjaga keterjangkauan harga dengan melakukan monitoring dan stabilisasi untuk sejumlah komoditas tertentu yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.

“Sedangkan untuk kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok, TPID terus mendorong peningkatan kualitas konektivitas antar-daerah dan jalan tani, terutama pada kawasan sentra pangan di Kaltim,” ujar Budi yang juga Wakil Ketua I TPID Kaltim ini.

Ia juga mengatakan, inflasi Kaltim tetap terkendali di tengah momentum natal dan tahun baru, ditunjukkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Desember 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,31 persen (mtm), lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,44 persen (mtm).

“Hal ini sejalan dengan IHK secara tahunan dan tahun berjalan Kaltim yang rendah dan stabil yaitu sebesar 1,47 persen (yoy),” katanya.

Secara keseluruhan baik tahunan maupun bulanan, inflasi Kaltim berada pada posisi rendah dan stabil, sehingga memberi peluang untuk pertumbuhan konsumsi lebih tinggi yang dapat menjadi motor penggerak peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltim.

“Inflasi Kaltim periode Desember 2024 utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,38 persen (mtm). Inflasi kelompok ini terutama disebabkan oleh keterbatasan pasokan komoditas perikanan dan sayuran akibat faktor cuaca, yakni curah hujan dan gelombang yang tinggi,” katanya lagi.

Exit mobile version