IKNPOS.ID – Sebagai bagian dari proyek prioritas nasional di bidang kesehatan lingkungan, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) ditargetkan menjadi kawasan bebas malaria.
Komitmen tersebut ditegaskan melalui focus group discussion (FGD) kebijakan dan strategi pengendalian malaria yang digelar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara, Rabu (17/12/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 108 peserta yang berasal dari unsur pemerintah, akademisi, serta instansi kesehatan. Melalui diskusi lintas sektor, forum ini menghimpun pandangan, pengalaman, serta rekomendasi kebijakan guna memperkuat strategi pengendalian malaria di IKN sejak tahap awal pembangunan.
Direktur Pelayanan Dasar Otorita IKN, Suwito, yang hadir mewakili Otorita IKN, menyampaikan bahwa forum tersebut menjadi momentum kolaboratif dalam menyusun kebijakan strategis yang selaras dengan misi IKN sebagai kawasan bebas malaria.
“Upaya ini kami sukseskan melalui kolaborasi antara Otorita IKN, Kementerian Kesehatan, dan Dinas Kesehatan. Kolaborasi tersebut diperkuat dengan dukungan kebijakan dan strategi yang disusun oleh Universitas Diponegoro, sehingga menghasilkan kajian malaria yang menjadi dasar analisis lanjutan dalam perumusan kebijakan strategis,” ujarnya.
Suwito menambahkan, kesiapan pembangunan IKN sebagai kawasan bebas malaria sejalan dengan target tahap II pembangunan Kawasan Nusantara, khususnya dalam mengantisipasi peningkatan aktivitas dan mobilitas penduduk.
“Kemudian, nanti pada saat banyak pekerja yang datang ke IKN mencapai 20 ribuan pekerja, pada pembangunan kawasan Yudikatif dan Legislatif, dapat kami pastikan, tidak ada penularan malaria sampai nanti IKN meniadi Ibu Kota,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, salah satu narasumber FGD, Prof. Dr. Mursyid, M.Sc., Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, menekankan pentingnya kesiapan Otorita IKN dalam menghadapi potensi migrasi penduduk, termasuk dari aspek kesehatan lingkungan.
“Kita mengetahui bahwa IKN memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua, yang terbuka bagi masyarakat nasional maupun internasional. Oleh karena itu, upaya bersama perlu dilakukan untuk mewujudkan kota yang ekologis dan humanis, serta bebas dari malaria, termasuk dalam menghadapi potensi migrasi penduduk ke depan,” ujarnya.



