Secara keseluruhan baik tahunan maupun bulanan, inflasi Kaltim berada pada posisi rendah dan stabil, sehingga memberi peluang untuk pertumbuhan konsumsi lebih tinggi yang dapat menjadi motor penggerak peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltim.
“Inflasi Kaltim periode Desember 2024 utamanya disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,38 persen (mtm). Inflasi kelompok ini terutama disebabkan oleh keterbatasan pasokan komoditas perikanan dan sayuran akibat faktor cuaca, yakni curah hujan dan gelombang yang tinggi,” katanya lagi.
Page 2 of 2