IKNPOS.ID – Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, pedagang dilarang melakukan penimbunan barang. Menyimpan barang kebutuhan pangan dengan skala besar dapat mengakibatkan kelangkaan, sehingga berdampak pada nilai jual atau harga melonjak naik.
Untuk itu, para pedagang di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), diingatkan untuk menaati peraturan yang melarang melakukan penimbunan barang dagangan.
“Kami sampaikan dan ingatkan terkait larangan itu agar stabilitas harus bahan pokok tidak terganggu dan tetap terjaga untuk konsumen,” jelas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) Kabupaten PPU, Margono Hadi Susanto, Kamis, 26 Desember 2024.
Pedagang, pemilik toko dan distributor bakal diberikan peringatan satu hingga tiga kali apabila melakukan penimbunan barang dagangan, bahkan sesuai peraturan terancam penyitaan barang.
Menurut Margono, pedagang, pemilik toko, dan distributor di wilayah Serambi Ibu Kota Nusantara (IKN) diharapkan tidak melakukan praktik penimbunan barang, serta harus mematuhi peraturan yang berlaku.
Dinas KUKMPerindag Kabupaten PPU secara berkala melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap ketersediaan bahan kebutuhan pokok untuk mencegah terjadi penimbunan barang dagangan.
“Kami rutin lakukan pengawasan dan pemantauan di para pedagang, toko maupun distributor, dari pengecekan barang, harga dan lainnya,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas KUKMPerindag Kabupaten PPU, Marlina.
“Pengawasan dan pemantauan bahan kebutuhan pokok lebih ditingkatkan selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 menjaga agar ketersediaan barang dan harga stabil di pasaran,” lanjut Marliana.