IKNPOS.ID – Wali Kota Samarinda, Andi Harun memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengalokasikan 6 hingga 6,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Program ini akan menyasar siswa dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menurut Andi Harun, alokasi anggaran telah dipersiapkan untuk memastikan keberhasilan program nasional tersebut, terutama jika dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahap pertama tidak mencukupi.
“Jika alokasi APBN pada tahap pertama tidak mencukupi, maka kita sudah siap. Semua kekurangan dan kelebihan harus dipadukan agar program ini dapat berjalan sukses,” ungkap Andi Harun pada Senin 30 Desember 2024.
Meski demikian, Andi Harun mengakui bahwa hingga kini belum ada rapat koordinasi resmi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Ia berharap, gubernur Kaltim terpilih nantinya dapat segera memetakan kebutuhan anggaran di berbagai daerah.
“Kita tidak boleh membiarkan semua berjalan secara autopilot, karena kemampuan fiskal tiap daerah itu berbeda-beda,” tegasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar APBD Kaltim yang mencapai Rp 24-25 triliun dan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi untuk mendukung kelancaran program MBG.
Wali Kota Andi Harun menegaskan bahwa program MBG bukan hanya tentang membangun dapur sehat, tetapi juga memastikan keberlanjutan dari program tersebut.
“Ini program nasional yang besar, jadi tidak sekadar membangun dapur saja,” ujarnya.
Tahap pertama program MBG akan dimulai secara nasional pada Januari 2025 dengan dukungan dana APBN sebesar Rp 71 triliun.
Namun, Andi Harun menyadari bahwa ruang fiskal setiap daerah berbeda-beda, sehingga ada daerah yang mampu mendukung program ini secara mandiri dan daerah lain yang membutuhkan dukungan provinsi.
Dengan pengalokasian anggaran dari APBD Kota Samarinda, program ini diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas gizi anak-anak di Samarinda.
Sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Ada daerah dengan APBD yang memadai untuk mendukung program ini. Tapi, ada juga daerah yang memerlukan bantuan dari provinsi,” tutup Andi Harun.