IKNPOS.ID – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menobatkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai pelopor vaksinasi Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama di dunia.
Prestasi ini mendapatkan perhatian global, bahkan dipublikasikan oleh media internasional BBC London.
Program vaksinasi DBD yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur telah berjalan sejak 2023 dan menghasilkan dampak nyata.
Hasil Nyata dari Program Vaksinasi
“Vaksin DBD ini bukan uji coba, tapi pilot project yang sudah membuktikan hasil nyata. Dari 10.000 anak yang divaksinasi, tidak ada satu pun yang harus dirawat atau terinfeksi DBD setelahnya,” ungkap Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin.
Kesuksesan ini menarik perhatian sejumlah negara dan provinsi di Indonesia untuk mempelajari program tersebut. Salah satu delegasi yang akan berkunjung adalah dari Kerajaan Selangor, Malaysia, pada 15-18 Desember 2024.
“Delegasi Selangor akan diajak mengunjungi sekolah dasar, rumah sakit, dan berbagai lokasi pelaksanaan vaksinasi lainnya,” jelas dr. Jaya.
Minat Nasional dan Tantangan Implementasi
Meski belum menjadi program nasional, beberapa provinsi seperti Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan mulai menunjukkan ketertarikan pada program vaksin DBD.
Namun, implementasi pada skala nasional memerlukan pembahasan di DPR RI dan alokasi anggaran yang signifikan.
Dr. Jaya juga menyoroti pentingnya peningkatan cakupan vaksinasi lainnya, seperti:
- Rotavirus untuk diare pada bayi dan balita.
- Vaksin bronkopneumonia untuk pencegahan paru-paru basah.
- Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks.
Namun, cakupan vaksin HPV di Kalimantan Timur masih rendah karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap manfaatnya. “Vaksin ini penting untuk mencegah kanker serviks, bukan untuk tujuan lain,” tegas dr. Jaya.
Tantangan dan Harapan
Pelaksanaan program vaksinasi masih menghadapi tantangan, seperti rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan keterbatasan jumlah agen vaksin yang hanya mencapai 14 unit di Kalimantan Timur.
“Kami berharap program vaksinasi ini bisa menjadi model nasional agar lebih banyak masyarakat yang mendapatkan perlindungan kesehatan,” tambahnya.
Inspirasi Bagi Daerah Lain
Keberhasilan Kalimantan Timur diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk meningkatkan upaya pencegahan penyakit menular.
Pemerintah daerah optimistis keberhasilan ini akan mendorong langkah lebih besar dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.