“Untuk produk UMKM masuk Bandara VVIP IKN sudah ada kami usulkan, dan kita pokoknya punya booth nantinya,” terangnya.
Tak hanya untuk tamu-tamu negara saja, bandara itu juga akan dibuka untuk masyarakat umum.
Sekadar diketahui, Bandara VVIP IKN mengikuti konsep IKN sebagai green city yang mempertahankan kehijauan alam.
Selain itu, peduli etika lingkungan dengan mengusung konsep Aerotropolis – kota cerdas yang terintegrasi dengan sarana transportasi modern, seperti kereta bandara, Mass Rapid Transit (MRT) yakni moda raya terpadu, Light Rail Transit (LRT) dan bus feeder shuttle autonomous (tanpa awak).
Bandara itu memiliki luas area terminal 7.350 meter persegi ditambah luas area bandara 347 hektare.
Konsep desain terminal memadukan unsur kearifan lokal dengan menonjolkan budaya Kalimantan, serta berorientasi ramah lingkungan.
Runway sepanjang 3 ribu meter dan lebar 45 meter. Dapat didarati oleh pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.
Saat ini PPU tengah berbenah, setelah wilayahnya menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tidak hanya menjadi penyangga bagi ibu kota negara baru, tetapi juga bertransformasi menjadi “Serambi Nusantara”.
Sebuah identitas baru yang menjanjikan masa depan cerah bagi warganya.
City branding “Serambi Nusantara” cerminan dari sebuah visi yang inklusif, pembangunan yang berkelanjutan, dan langkah maju menuju modernisasi.
PPU ingin menunjukkan bahwa mereka bukan hanya gerbang menuju ibu kota negara baru, tetapi juga sebuah kota yang memiliki identitas kuat dan mampu berdiri sendiri.