IKNPOS.ID – Seiring dengan kesadaran pentingnya moda transportasi masa depan, PT Dirgantara Indonesia Tbk atau PTDI segera meluncurkan inovasi pengembangan mobil terbang.
Mobil terbang bernama Vela Alpha akan digunakan untuk mendukung transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kendaraan canggih ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi modern yang ramah lingkungan serta efisien di IKN.
Related Post
Menggandeng Vela Aero dalam hal engineering dan produksi, mobil terbang Vela Alpha saat ini masih dalam pengerjaan, diperkirakan akan selesai serta dipasarkan 2028 mendatang.
Humas PTDI, Anissa Carolina mengatakan, untuk memproduksi mobil terbang, PTDI akan menggandeng Vela Aero.
“Ke depan PTDI dan Vela Aero akan melakukan co-partnering untuk produksi air taxi tersebut dan pengembangan lanjutannya. Untuk manufacturing-nya paling memungkinkan di fasilitas PTDI”, jelas Anissa seperti dikutip dari laman Indonesia Areospace, Senin 30 September 2024.
Adapun spesifikasi Vela Alpha adalah sebagai berikut:
Vela Alpha adalah kendaraan Vertical Take-off and Landing (VTOL) dengan satu pilot dan empat penumpang.
Vela Alpha akan terlihat seperti pesawat kecil dengan baling-baling, artinya dia terbang seperti helikopter.
Ada delapan baling-baling yang menghadap ke atas serta satu menghadap ke belakang di bagian buritan.
Mobil terbang ini memiliki panjang 10,8 meter, tinggi 4,2 meter dan rentang sayap 13,1 meter.
Kabinnya terdiri dari dua ruangan terpisah, satu untuk pilot dan lainnya untuk penumpang.
Kabinnya terdiri dari dua ruang terpisah, yakni ruang pilot dan penumpang.
Mobil terbang lokal Indonesia ini mampu membawa muatan sebanyak 456 kilogram.
Terakhir, PTDI dan Vela Aero menawarkan dua opsi mesin pada mobil terbangnya, yaitu murni listrik (eVTOL) dengan daya 216 kWh dan hybrid (hVTOL) 71 kWh.
PTDI baru bisa menjelaskan kemampuan mesin eVTOL, memiliki jarak tempur hingga 100 kilometer.
Saat ini, PTDI sedang mengajukan uji layak terbang Vela Alpha kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Terverifikasi Dewan Pers