“Hal ini akan terjawab semua jika IKN sudah dibangun, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan adanya pembangunan IKN,” terangnya.
Terlebih lagi untuk pertumbuhan ekonomi Sepaku dan sekitarnya, kata Adi, sejak diumumkan menjadi ibu kota baru Indonesia pada 26 Agustus 2019, jumlah kunjungan pejabat dan masyarakat, dari Jakarta dan berbagai daerah di nusantara semakin intens.
“Hampir setiap hari ada saja tamu yang berkunjung ke IKN. Bahkan sebelum area IKN ditutup untuk umum, karena persiapan untuk pembagunan fisik, jumlah kunjungan masyarakat tembus hingga 5.000 orang per pekan,” ucapnya.
Adi menambahkan, jika dampak pemindahan IKN ini secara langsung dan tidak langsung sudah dirasakan. Pertama jalan sudah mulus, lubang dikit langsung ditutup.
“Sampai Petung (Penajam) insyaallah tahun ini mulus, warung-warung, rumah makan sudah ramai, penginapan-penginapan malah sampai kewalahan,” tuturnya.
Kehidupan dan Tantangan
Kehidupan awal para transmigran di Sepaku tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi hutan yang harus dibuka untuk lahan pertanian, dan ini memerlukan kerja keras tanpa henti.
Selain itu, para transmigran harus beradaptasi dengan kondisi alam yang lebih ekstrem dibandingkan di Pulau Jawa.
Bahkan, keterbatasan Infrastruktur seperti akses ke layanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan transportasi sangat terbatas.
Belum lagi, perpindahan ke tempat baru juga berarti harus beradaptasi dengan budaya lokal dan membangun hubungan dengan penduduk asli Kalimantan.
Namun, melalui kerja keras dan kegigihan, banyak transmigran berhasil mengatasi tantangan ini dan mulai membangun kehidupan yang lebih baik.
Mereka mengembangkan pertanian, membentuk komunitas yang solid, dan secara bertahap meningkatkan taraf hidup mereka.
Dinamika Ekonomi dan Sosial
Seiring berjalannya waktu, ekonomi di Sepaku mulai berkembang. Para transmigran tidak hanya mengandalkan pertanian, tetapi juga merambah sektor lain seperti perdagangan, jasa, dan kerajinan.
Mereka pun berhasil menghidupkan pasar lokal dengan ramai, dan pada akhirnya interaksi antara transmigran dan penduduk asli semakin erat.