Oleh Derry Sutardi
IKNPOS.ID – Sepaku, merupakan sebuah kecamatan yang kini menjadi sorotan nasional sebagai lokasi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Ya,wilayah Sepaku kerap memiliki cerita panjang yang melibatkan perjalanan dan kehidupan warga transmigran dari Pulau Jawa.
Perpindahan mereka bukan hanya soal geografi, tapi juga soal harapan, perjuangan, dan adaptasi di tanah baru.
Sejarah Transmigrasi di Sepaku
Program transmigrasi di Indonesia dimulai pada era kolonial Belanda dan terus berlanjut setelah kemerdekaan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan meningkatkan pengembangan wilayah di luar Jawa.
Mengutip data dari BPS Kabupaten Penajam Paser Utara, jumlah penduduk Kecamatan Sepaku hingga 2023 tercatat sekitar 38.000 jiwa
“Warga Sepaku mayoritas 70 persennya transmigran” kata Adi Kustaman, mantan Pelaksana tugas Camat Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, kepada IKNPOS.ID di lokasi.
Sepaku disebut-sebut memiliki tanah yang luas dan subur, sehingga menjadi salah satu tujuan utama program transmigrasi.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, banyak keluarga dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang diberangkatkan ke Sepaku.
Mereka diberikan lahan pertanian dan rumah sederhana oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya transmigrasi.
Meskipun berbekal semangat untuk kehidupan yang lebih baik, para transmigran menghadapi banyak tantangan dalam proses adaptasi di lingkungan baru yang berbeda secara iklim, budaya, dan ekonomi.
“Saya disini sudah 30 tahun, tahu betul Sepaku ini dulunya seperti apa. Kawasan IKN itu tempat saya mancing cari ikan,” ujarnya.
Adi yang kini menjabat sebagai staf humas Otorita Ibu Kota Nusantara mengaku, bahwa dirinya juga ikut terlibat dalam pembahasan terkait rencana penetapan Kawasan IKN di Sepaku kala dirinya masih mejabat sebagai Camat.
“Saya juga ikut menjelaskan ke Bappenas saat ada survey untuk lokasi IKN waktu itu,” ungkapnya.
Menurut Adi, IKN merupakan kota dalam hutan yg artinya mementingkan kelestarian alam bukan hutan dalam kota, sehingga IKN sangat mementingkan kelestarian lingkungan dan tidak merusak lingkungan.