Oleh Derry Sutardi
IKNPOS.ID – Di tengah hutan Kalimantan, proyek ambisius pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru sedang berjalan.
Ribuan pekerja, termasuk kuli bangunan, berbondong-bondong datang dari berbagai penjuru tanah air untuk mengadu nasib dan mencari penghidupan yang lebih baik.
Namun, bagaimana sebenarnya kehidupan sehari-hari mereka?
Bagaimana dengan gaji dan pendapatan yang mereka terima?
Kehidupan Sehari-hari di IKN
Bagi banyak kuli bangunan, bekerja di proyek IKN berarti meninggalkan keluarga dan kampung halaman mereka.
Hidup di barak-barak pekerja yang disediakan oleh perusahaan konstruksi, mereka berbagi ruangan kecil dengan beberapa rekan kerja.
Meskipun fasilitasnya sederhana, kebersamaan dan solidaritas di antara para pekerja memberikan rasa kekeluargaan yang menghangatkan hati.
Setiap hari, mereka bangun sebelum fajar dan mulai bekerja pada pukul 6 pagi. Sistem kerja mereka dibagi menjadi dua shif, sehingga Waktu kerja di IKN Nampak 24 jam tanpa henti.
Mengingat, dalam Waktu dekat ini, Presiden Joko Widodo bakal menggelar perayaan HUT RI Ke-79 sekaligus upacara 17 Agustus di IKN.
Kerja keras di bawah terik matahari dan hujan adalah bagian dari rutinitas harian. Dengan alat-alat sederhana dan tenaga fisik, mereka membangun fondasi bagi ibu kota masa depan Indonesia.
Gaji/Pendapatan
Berdasarkan penelusuran tim IKNPOS.ID ke lokasi, gaji dan pendapatan kuli bangunan di IKN bervariasi tergantung pada perusahaan tempat mereka bekerja, pengalaman, dan keterampilan masing-masing.
Berikut adalah gambaran umum mengenai gaji dan pendapatan yang diterima oleh para pekerja di IKN:
- Gaji Pokok/Basic
Gaji pokok kuli bangunan di proyek IKN biasanya berkisar antara Rp 1.800.000 hingga Rp3.000.000 per bulan.
Besaran gaji ini dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan Konstruksi.
Tentunya yang membedakan dari sisi pengalaman dan keterampilan khusus pekerja seperti tukang batu, tukang kayu, atau operator alat berat biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
“Kalau basic Rp1.800.000 per bulan, untuk hariannya Rp350.000, tapi tergantung pekerjaan sama perusahaan konstruksinya,” kata AN, salah satu pekerja konstruksi di IKN kepada IKNPOS.ID di lokasi.
- Tunjangan dan Insentif
Selain gaji pokok atau basic, banyak kuli bangunan juga mendapatkan tambahan penghasilan dari lembur dan insentif.
Bahkan, pekerjaan lembur dihitung berdasarkan jam tambahan yang bekerja di luar jam kerja normal. Tarif lembur biasanya lebih tinggi dari gaji per jam reguler.
Beberapa perusahaan memberikan insentif kinerja bagi pekerja yang mencapai target atau menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa.
Beberapa perusahaan konstruksi memberikan tunjangan dan fasilitas tambahan untuk para pekerja seperti tunjangan makan harian atau makanan yang disediakan oleh perusahaan.
“Di luar basic dan upah harian, ada uang makan Rp30.000 perhari sama, uang stand by Rp50.000 per hari,” ujar AN.
Dapat disimpulkan, bahwa pendapatan atau gaji para pekerja kuli konstruksi di IKN hampir menyentuh di angka Rp15 juta per bulan.
Namun, hal itu masih bersifat umum. Artinya, besaran pendapatan dan insentif hingga tunjangan ditentukan dari perusahaan konstruksi masing-masing.
Belum lagi, aktivitas pekerja kerap kali terkendala oleh cuaca yang kurang bersahabat. Menurut informasi setempat, di Kawasan IKN sering turun hujan lebat dalam beberpa minggu terakhir ini.
Sehingga membuat mereka sulit untuk melakukan pekerjaanya. Hal itu tentu akan berimbas juga terhadap pendapatan upah yang nanti diterimanya.
“Cuaca hujan terus, kalua hujan yaa kami harus stop dan itu berpengaruh pada pendapatan juga,” ungkapnya.
“Misalkan hari ini hujan terus dan saya tidak bekerja seharian, berarti uang haria yang Rp350 ribu hilang. Paling yang dihitung cuma uang makan sama stand by aja Rp80 ribu,” sambungnya.
Akomodasi dan Transportasi
Banyak di antara perusahaan konstruksi uga menyediakan tempat tinggal dan transportasi gratisuntuk keperluan ulang pergi para pekerja dari lokasi proyek.
“Kalau tempat tinggal dan transportasi sudah disiapkan di tempat workshop sendiri. Karena bapak (I Nyoman Nuarta) tidak membolehkan pekerja tidur di lokasi proyek,” kata salah satu pekerja I Nyoman Nuarta yang tengah memasang bilah Burung Garuda di Istana Presiden.
Tantangan dan Harapan
Meskipun gaji dan tunjangan yang diterima oleh kuli bangunan di IKN cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, tantangan hidup di proyek konstruksi besar seperti ini tidak sedikit.
Kondisi kerja yang berat di bawah kondisi cuaca yang ekstrem menuntut stamina dan ketahanan fisik yang tinggi bagi mereka.
Jauh tinggal dari keluarga dan lingkungan sosial mereka sering kali menjadi beban emosional bagi para pekerja.
Terlebih lagi, keamanan dan Kesehatan hingga risiko kecelakaan kerja dan masalah kesehatan akibat kondisi kerja yang berat selalu mengintai.
Namun, di balik semua tantangan ini, ada harapan yang besar. Banyak dari mereka melihat pekerjaan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan keluarga.
Selain itu, proyek IKN juga membawa harapan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik, dengan infrastruktur modern dan pemerataan pembangunan.
Di tengah pembangunan ibu kota baru ini, para kuli bangunan adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memainkan peran penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia.