IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprediksi, selama bulan Juli, sejumlah wilayah di Kalimantan Timur (Kaltim), seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Samarinda, dan Kota Balikpapan akan dilanda hujan dengan intensitas menengah, yakni rata-rata 300 millimeter.
Masyarakat pun diminta untuk mewaspadai kondisi ini. Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto di Balikpapan, Selasa 16 Juli 2024.
“Terkait dengan potensi hujan dengan intensitas menengah bulan ini, ditambah dengan kemungkinan adanya angin kencang, diimbau masyarakat selalu waspada terhadap dampaknya, seperti tanah longsor, jalan licin, banjir, hingga pohon yang bisa tumbang,” jelas Kukuh.
“Perlu juga diwaspadai kemungkinan terjadi hujan lebat pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau karena adanya awan kumulonimbus, yakni bisa terjadi hujan lebat sesaat yang disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung,” lanjut Kukuh.
Sementara musim kemarau diprediksi akan tiba pada awal Agustus mendatang. Tidak meratanya musim kemarau di Kaltim disebabkan wilayah provinsi itu begitu luas hingga mencapai 127.346,92 km persegi. Selain itu, sebagian wilayah Kaltim masuk garis ekuator dan sebagian lain lepas dari garis ekuator.
“Hingga akhir Juli ini diprakirakan masih terjadi hujan dengan rata-rata intensitas tinggi, namun pada dasarian I Agustus (1-10 Agustus) diprakirakan mulai kemarau,” ujar Kukuh.
Menurutnya, pada dasarian I Agustus, awal kemarau yang dominan terjadi di beberapa wilayah seperti di Kota Samarinda, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Barat.
Namun demikian musim kemarau di Kaltim cukup pendek, tidak seperti di daerah lain yang memiliki musim kemarau sampai enam bulan, bahkan pada musim kemarau pun sebagian wilayah di Kaltim masih terjadi hujan meski dengan intensitas rendah.