IKNPOS.ID-Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian terhadap masyarakat sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Tepatnya masyarakat di Bukit Raya, Sepak, Kalimantan Timur.
Hasil penelitian yakni mengungkapkan bahwa banyak masyarakat lokal yang membuka usaha sampingan pasca dibukanya IKN.
Sementara itu, banyak pula pekerja migran di kawasan tersebut yang bekerja di bidang konstruksi saat ini.
Total ada sekira 32 ribu pekerja di kawasan IKN saat ini dan mayoritas merupakan migran.
Demikian disampaikan 2 mahasiswa Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Cherlys dan Fajri Aji Dharma ketika meneliti masyarakat di kawasan IKN.
“Masyarakat lokal mengakui bahwa semenjak adanya IKN hampir seluruh warga di Bukit Raya melakukan diversifikasi usaha sampingan,” kata Cherlys dalam SDG’s Seminar bertajuk Ekskursi IKN Nusantara: Kajian Keberlanjutan Pembangunan Wilayah di Ibukota Baru beberapa waktu lalu, dikutip Rabu 19 Juni 2024.
Namun, kegiatan usaha tersebut belum maksimal.
Meski bantuan pemberdayaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan juga dari industri telah digelontorkan oleh pemerintah.
Terkait dengan pekerja migran dari data yang ada sebanyak 60 persen merupakan pendatang dari daerah lain.
Terutama Jawa dengan ketrampilan tinggi di bidang konstruksi seperti tukang ahli batu, besi, dan kayu.
“Kami menyarankan adanya kebijakan untuk koherensi antara pekerja migran dan lokal,” katanya.
Karena kehadiran mereka tentu memiliki dampak positif dan negatif.
Kata Cherlys, Pemenuhan kebutuhan mereka tetap penting terutama terkait keamanan, optimalisasi kesehatan, dan akomodasi pekerja.
Juga aksesibilitas agar mencapai kesejahteraan pekerja secara optimal.