IKNPOS.ID – Hingga pertengahan Juni 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur mencatat angka penderita diabetes di wilayah itu sebanyak 1.083 jiwa. Sementara pada tahun 2023, penderita diabetes di Kabupaten Berau tembus hingga 3.394 jiwa.
Menurut Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, untuk menekan angka penderita diabetes, masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari penyakit diabetes melitus yang dapat menyerang di usia muda.
“Penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja, termasuk yang masih usia muda. Kalau tidak menerapkan pola hidup sehat dan menjaga pola makan, di usia muda juga bisa terserang penyakit diabetes,” jelas Lamlay, Rabu 19 Juni 2024.
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis dan berlangsung dalam jangka panjang dengan ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah atau glukosa hingga di atas nilai normal. Maka dari itu, penting juga untuk mengelola jam kerja, istirahat, dan olahraga. Serta mengelola tingkat stres agar tidak memengaruhi Kesehatan.
Menurutnya, masalah tersebut memang tidak bisa dihindari, namun dengan pengelolaan diri yang baik menjadi salah satu cara dalam menjaga kesehatan.
“Kebanyakan orang kurang peduli dengan apa yang mereka konsumsi, dan seringkali mempunyai pola makan yang tidak sehat. Terlebih, saat ini lebih banyak makanan yang sudah diolah dan jarang sekali yang masih segar. Sehingga, banyak nutrisi yang hilang,” ungkapnya.
“Padahal, mengkonsumsi makanan segar jauh lebih penting. Tetapi, masalahnya saat ini kebanyakan yang dijual sudah diolah, jarang yang masih segar. Kemudian juga lebih banyak protein, karbohidrat dan lemak saja,” tuturnya.
Masih menurut Lamlay, makanan yang dikonsumsi haruslah gizi seimbang. Jangan hanya mengkonsumsi protein saja, tapi harus dilengkapi dengan serat dari sayur dan buah. Sehingga, perlu ada usaha secara kolaboratif mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Bersama-sama belajar menyukai hidup sehat agar memiliki pola hidup yang berkualitas. “Di tingkat masyarakat ada Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) yang memiliki kegiatan pemeriksaan kesehatan dengan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan usia produktif. Di mana usia produktif itu dimulai dari 15-59 tahun,” bebernya.