Bahkan Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama dengan tegas menyebut realisas investasi yang dicanangkan di IKN Kalimantan Timur (Kaltim), masih jauh dari target.
Terlebih investasi luar negeri yang masih nihil hingga sekarang. Sejauh ini, baru berupa surat pernyataan minat tetapi belum ada realisasi.
Padahal target hingga akhir tahun 2024 sebesar Rp 100 triliun. Suryadi menyebut pemerintah perlu memperbaiki perencanaan yang bersifat internal.

Sebanyak 328 LoI Masuk IKN
Deputi Investasi dan Pendanaan OIKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan, surat minat investasi atau letter of intent (LoI) di IKN mencapai 328 surat. “Dari 328 itu sebagian besar masih domestik. Tetapi 45 persen asing yang berminat,” jelas Agung.
Sebanyak 328 LoI itu terdiri dari 187 LoI asal Indonesia. Kemudian , Singapura 28, Jepang 25, Tiongkok 21, Malaysia 20. Selanjutnya, Korea selatan 101, Amerika Serikat 7, Spanyol 4, Finlandia 3 dan lainnya sebanyak 24 LoI.
Investor asing yang mendominasi berasal dari Singapura, Jepang, Tiongkok serta Malaysia. Otorita IKN sendiri melaporkan total investasi groundbreaking tahap 6 di IKN mencapai Rp 1,75 triliun. Ini mencakup 5 badan usaha sektor pendidikan dan riset serta 3 badan usaha sektor pendukung turut berpartisipasi.
Rinciannya, pada sektor pendidikan dan riset, groundbreaking telah dilakukan untuk Bina Bangsa School yang merupakan Sekolah Internasional & Sport Center. Estimasi investasi Rp 150 miliar di atas lahan seluas 1,88 hektar.
Selain itu, Universitas Gunadarma dengan Program Studi Doktor Internasional yang akan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi dari negara lain.
Seperti Prancis, Slovakia, dan Swedia juga melaksanakan groundbreaking dengan estimasi investasi Rp 75 miliar di atas lahan seluas 2,45 hektar.
Selanjutnya, Sekolah Islam Al-Azhar Summarecon Nusantara dengan estimasi nilai investasi Rp 150 miliar, akan menghadirkan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA.
Sekolah ini akan menjadi bangunan modern berwawasan lingkungan yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, laboratorium, dan gedung serbaguna di lahan seluas 2.9 Hektar.