IKNPOS.ID-Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim) dapat menjadi pionir kota berbasis transportasi cerdas dan berkelanjutan.
Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah saat ini tengah memadukan desain sistem transportasi cerdas dan kota pintar ke dalam pembangunan nusantara sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru.
“Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi pionir kota berbasis transportasi cerdas dan berkelanjutan yang dapat menginspirasi pembangunan serupa di kota-kota lain,” kata Ma’ruf Amin,Selasa 28 Mei 2024.
Ma’ruf Amin juga mengatakan pemerintah saat ini telah berupaya mendukung pengembangan inovasi teknologi, di antaranya melalui penetapan kebijakan standar mobil listrik, program insentif kendaraan listrik, dan program pendorong transisi lainnya.
“Dengan berbagai upaya ini, pemerintah turut serta dalam penerapan sistem transportasi cerdas ke dalam infrastruktur modern di Indonesia guna menguatkan ekonomi dan meningkatkan daya saing dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan melalui pemenuhan target nol emisi karbon sebagai upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.
Sejalan dengan Wapres, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa poulasi dunia terus berkembang sangat pesat, dengan mayoritas penduduk tinggal di perkotaan. Pada tahun 2050, diperkirakan dua pertiga penduduk dunia akan tinggal di perkotaan.
“Hal ini menghadirkan tantangan bagi sektor transportasi, seperti kemacetan lalu lintas, kecelakaan, terhambatnya layanan angkutan barang, dan polusi gas karbon,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurut Budi, Sistem Transportasi Cerdas (ITS) dapat mengatasi masalah-masalah tersebut dengan menggunakan berbagai teknologi.
“Sistem Transportasi Cerdas dapat membantu kita mengatasi tantangan urbanisasi yang pesat, perubahan iklim, dan kemajuan teknologi. Sistem ini menawarkan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan dalam pergerakan orang serta barang,” ungkapnya.
Sebagai informasi, keseriusan pemerintah dalam mewujudkan sistem transportasi cerdas di tanah air, salah satunya juga dibuktikan dengan mempercepat implementasi sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF).
Kebijakan ini ditopang dengan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol. Dengan hadirnya PP ini, MLFF resmi menjadi salah satu sistem transaksi jalan tol di Indonesia.
Adapun tujuan penerapan MLFF ini adalah untuk meningkatan layanan Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) bagi pengendara di jalan tol yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0. Penggunaan MLFF akan meniadakan waktu antrean (menjadi nol detik) sehingga diharapkan tidak terjadi lagi antrean atau kemacetan di gerbang tol.