IKNPOS.ID – Sejak dimulai pada 4 Juli hingga 31 Agustus 2024, rasio keberhasilan modifikasi cuaca yang dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalmantan Timur (kaltim) mencapai 93%. Hal itu diungkapkan Plt Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati.
Namun, meski angka keberhasilan tersebut sangat tinggi, BMKG memperingatkan bahwa wilayah Kaltim, termasuk IKN akan mengalami potensi pertumbuhan awan hujan yang signifikan dalam waktu dekat.
Menurut data terbaru dari BMKG, wilayah Kaltim akan mengalami peningkatan signifikan dalam awan hujan dengan kategori tinggi.
“Pada periode 3-9 September, perlu diwaspadai adanya peningkatan pertumbuhan awan kategori tinggi, terutama di IKN dan hampir seluruh Kalimantan. Pertumbuhan awan yang semakin meluas ini memerlukan perhatian khusus,” jelas Dwikorita, Senin 2 September 2024.
Menjelang bulan September, Kaltim akan memasuki fase transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Proyeksi cuaca menunjukkan bahwa curah hujan di wilayah ini diperkirakan akan mencapai 200 mm, dengan intensitas hujan yang diprediksi berada di atas rata-rata normal.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG telah mengimplementasikan berbagai metode modifikasi cuaca yang meliputi pembentukan awan dan pengendalian curah hujan melalui teknik-teknik ilmiah yang telah terbukti efektif.
BMKG bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk merencanakan dan melaksanakan modifikasi cuaca secara terkoordinasi.
Dalam rapat ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, untuk menghindari gangguan pembangunan IKN akibat cuaca dan risiko bencana, maka perlu dilakukan OPERASI MODIFIKASI CUACA atau OMC.
Sejalan dengan upaya mitigasi tersebut, modifikasi cuaca di wilayah IKN dan sekitarnya akan diperpanjang hingga 12 September 2024. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem dan mengurangi risiko bencana yang mungkin timbul.