IKNPOS.ID – Militer Israel telah melancarkan gelombang serangan baru terhadap target-target Hamas di wilayah Gaza selatan, Minggu, 19 Oktober 2025. Ini merupakan pelanggaran gencatan senjata yang baru saja disepakati.
“Menanggapi pelanggaran terang-terangan perjanjian gencatan senjata hari ini, IDF (militer) telah memulai serangkaian serangan terhadap target-target teror Hamas di Jalur Gaza selatan,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Serangan terbaru ini terjadi setelah serangan-serangan sebelumnya oleh Israel, sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya sebagai serangan terhadap pasukan IDF. Israel juga terus menyalahkan Hamas atas pelanggaran gencatan senjata tersebut.
Seorang pejabat militer Israel telah memperingatkan, bahwa serangan lebih lanjut terhadap target-target Hamas mungkin masih akan dilancarkan, sebagai balasan atas setidaknya tiga serangan terhadap pasukan Israel pada Minggu.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, ia telah memerintahkan militer untuk menanggapi dengan tegas apa yang ia sebut sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh Hamas.
Perlintasan Rafah Akan Tetap Ditutup
Hamas mengeluarkan pernyataan yang merinci apa yang disebutnya sebagai serangkaian pelanggaran oleh Israel, yang menurutnya telah menewaskan 46 orang dan menghentikan pasokan penting mencapai wilayah kantong tersebut.
Pada hari Sabtu, Israel mengatakan bahwa perlintasan perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir akan tetap ditutup dan pembukaannya kembali akan bergantung pada pemenuhan kewajiban Hamas berdasarkan gencatan senjata.
Israel mengatakan Hamas terlalu lambat dalam menyerahkan jenazah para sandera yang telah meninggal. Hamas pekan lalu membebaskan semua 20 sandera yang masih hidup yang ditahannya dan dalam beberapa hari berikutnya telah menyerahkan 12 dari 28 sandera yang telah meninggal.
Kelompok tersebut mengatakan tidak tertarik untuk menyimpan jenazah para sandera yang tersisa dan bahwa peralatan khusus diperlukan untuk mengevakuasi jenazah yang terkubur di bawah reruntuhan.