IKNPOS.ID – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) berada di zona kuning malaria pada 2025. Tercatat ada 117 kasus malaria di Kabupaten PPU sepanjang tahun 2025.
“Kasus malaria mengalami penurunan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Jansje Grace Makisurat ketika ditanya menyangkut malaria di Penajam, Rabu, 15 Oktober 2025.
Untuk tahun depan, Pemkab PPU menargetkan wilayah Serambi Ibu Kota Nusantara (IIN) bisa berada di zona hijau malaria.
“Saat ini berada pada zona kuning dengan 117 kasus malaria selama tahun ini, dan ditargetkan tahun depan turun ke zona hijau,” tambah dia.
Di Kabupaten PPU pada 2018 tercatat 1.125 kasus malaria, pada 2019 sebanyak 1.050 kasus, lalu 1.364 kasus pada 2020, 1.472 kasus pada 2021, 1.227 kasus pada 2022, dan pada 2023 sebanyak 1.331 kasus.
Kemudian pada 2024 kasus malaria mengalami penurunan yang cukup drastis hanya di angka 568 kasus, serta data kasus malaria yang terjadi sepanjang 2025 turun lagi menjadi 117 kasus.
“Sebelumnya Kabupaten Penajam Paser Utara berada di zona merah, kemudian tahun ini berstatus zona kuning karena kasus malaria terus mengalami penurunan,” ujarnya.
Pemerintah kabupaten terus berupaya menekan angka kasus malaria melalui berbagai program pencegahan agar bisa masuk dalam zona hijau.
Selain terus menerus melakukan sosialisasi pencegahan malaria, tahun ini Pemerintah Kabupaten PPU juga telah membagikan 64.500 lembar kelambu insektisida antimalaria kepada masyarakat yang berada di wilayah endemik.
Bantuan 64.500 lembar kelambu insektisida antimalaria bersumber dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dibagikan melalui puskesmas di setiap kecamatan di Kabupaten PPU.