IKNPOS.ID – Kabar gembira datang dari dunia perumahan Indonesia. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, tengah menyiapkan terobosan baru: menghadirkan rumah subsidi di kota-kota besar, termasuk Jakarta.
Program ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar tetap bisa memiliki hunian layak di perkotaan, meski harga tanah semakin tinggi dan lahan kian terbatas.
Rumah Subsidi di Kota Besar: Bukan Lagi Mimpi
Selama ini, rumah subsidi identik dengan lokasi di pinggiran kota, jauh dari pusat aktivitas ekonomi. Hal itu membuat banyak MBR kesulitan, karena harus menempuh jarak panjang untuk bekerja di pusat kota.
Ara ingin mengubah paradigma tersebut. Ia menyebut bahwa rumah subsidi di perkotaan nantinya akan berbentuk rumah susun (rusun), bukan rumah tapak.
Strategi ini diambil agar lahan terbatas bisa dimanfaatkan lebih maksimal.
“Kami berdiskusi ingin membuat terobosan-terobosan, termasuk dengan pemerintah di daerah dan kota, bagaimana ada rumah subsidi di kota,” kata Ara di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Rabu malam.
Kolaborasi dengan BP Tapera, Kemenkeu, dan Pemda
Untuk mewujudkan program rusun subsidi perkotaan, Maruarar tidak bergerak sendiri. Ia menggandeng BP Tapera, Kementerian Keuangan, dan pemerintah daerah (pemda) agar program ini benar-benar terealisasi.
Skema subsidi akan dibuat lebih inovatif, sehingga rusun di perkotaan bisa tetap terjangkau bagi MBR.
“Kami akan membuat terobosan baru, bagaimana nanti BP Tapera, Kementerian Keuangan, dan kami bersama pemda, terutama di perkotaan, membuat skema baru untuk rusun yang ada di perkotaan tapi dengan subsidi,” jelasnya.
Jakarta Jadi Percontohan
Jakarta dipilih sebagai salah satu lokasi utama proyek percontohan. Ara bahkan sudah dua kali bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, untuk membahas teknis program tersebut.
Meski detail rencana belum diumumkan, Ara menegaskan bahwa koordinasi terus berjalan agar bisa segera menemukan titik temu.
“Kami sudah dua kali bertemu, bersama ya untuk suatu terobosan. Mudah-mudahan ada titik temunya,” tutur Ara.