IKNPOS.ID– Analis kripto terkemuka, Kim H. Wong, memprediksi harga Pi dapat mencapai $75 pada 2030. Prediksi ini membuat komunitas kripto heboh. Namun menurut Wong, nilai itu bisa tercapai jika proyek ini mampu mewujudkan adopsi massal dan menjadi alat pembayaran global.
Prediksi ini menjadi perbincangan hangat, mengingat Pi saat ini masih diperdagangkan di sekitar $0,35 per token dengan kapitalisasi pasar sekitar $2,87 miliar.
Kompetisi Pi Network vs Interlink Labs
Related Post
Kedua proyek ini menargetkan segmen yang mirip: membawa kripto ke khalayak luas melalui ponsel.
Pi Network berfokus pada penciptaan mata uang digital peer-to-peer yang dapat digunakan secara global, dengan dukungan komunitas masif yang kini mencapai puluhan juta pengguna terverifikasi.
Interlink Labs menonjolkan pendekatan “human-first” dengan mengintegrasikan AI dan biometrik untuk memverifikasi identitas digital. Strategi ini diklaim dapat mengurangi ancaman bot, spam, dan deepfake di dunia Web3.
Menurut Wong, Interlink memiliki potensi kenaikan harga lebih tinggi dalam jangka pendek, yakni sekitar 5–10x berkat pertumbuhan cepat, teknologi privasi, dan kemitraan strategis. Namun, Pi dinilai lebih cocok untuk investor jangka panjang karena memiliki komunitas yang solid dan potensi untuk menjadi sarana pembayaran sehari-hari.
Komentar Para Pakar Kripto
Menariknya, Dr. Altcoin, salah satu pendukung awal Pi, kini ikut bergabung dengan Interlink. Ia menyebutkan bahwa alasannya adalah kesamaan visi antara kedua proyek: membangun ekosistem Web3 yang inklusif dan aman. Meski demikian, ia tetap menilai Pi memiliki peran penting dalam menciptakan mata uang digital yang benar-benar terdesentralisasi.
Prediksi Harga Pi Network
Saat ini, harga Pi menunjukkan kenaikan tipis 2,6% dibandingkan minggu lalu. Wong menilai bahwa jika Pi berhasil mendorong adopsi massal, mempermudah transaksi lintas negara, serta menghadirkan lebih banyak dApps di ekosistemnya, harga Pi bisa melesat antara $40 hingga $75 pada tahun 2030.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa prediksi ini bergantung pada beberapa faktor kunci:
Terverifikasi Dewan Pers