IKNPOS.ID – Baru-baru ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendeteksi cesium-137 pada beberapa kontainer udang beku yang dikirim dari Indonesia oleh PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods).
Lebih dari 300 kontainer ditarik kembali sebelum sempat dipasarkan, termasuk produk yang dijual di jaringan Walmart di berbagai negara bagian AS.
Tingkat radioaktif yang terdeteksi adalah 68 Bq/kg, jauh di bawah batas FDA sebesar 1.200 Bq/kg. Meski risiko langsung dianggap rendah, temuan ini memicu perhatian publik karena cesium-137 adalah isotop radioaktif buatan manusia yang tidak biasa muncul dalam makanan laut.
Apa Itu Cesium-137?
Cesium-137 (Cs-137) adalah isotop radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir, misalnya di pembangkit listrik tenaga nuklir atau sisa limbah peralatan medis tertentu. Isotop ini tidak ditemukan secara alami dalam jumlah signifikan di lingkungan, berbeda dengan radioaktivitas alami pada pisang (kalium-40) atau tanah.
Cs-137 bersifat larut dalam air dan dapat tersebar melalui tanah, air, atau bahan pangan jika ada kebocoran atau pembuangan limbah yang tidak terkontrol. Paparan manusia biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, inhalasi debu, atau kontak kulit dalam kasus tertentu.
Seberapa Berbahaya Cesium-137 bagi Kesehatan?
Paparan cesium-137 dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan, penyakit radiasi akut, dan potensi kanker jangka panjang. Namun, level yang terdeteksi pada udang beku BMS Foods jauh di bawah ambang bahaya, sehingga konsumsi sesekali tidak menimbulkan efek akut.
Para ahli nuklir menekankan bahwa tindakan pencegahan tetap diperlukan. Makanan yang terkontaminasi dengan Cs-137, meskipun rendah, sebaiknya tidak dikonsumsi berulang kali agar paparan radiasi kumulatif tetap minimal.
Bagaimana Cs-137 Bisa Masuk ke Makanan?
Daur ulang peralatan medis: Alat lama yang mengandung Cs-137 tidak dibersihkan dengan benar bisa melepaskan isotop ke lingkungan.
Limbah industri nuklir: Proses peleburan logam atau pembuangan limbah yang tidak aman dapat mengkontaminasi bahan pangan.






















