IKNPOS.ID – Pi Coin dari Pi Network “Tap to Earn” melonjak 5%, mencapai harga tertinggi dalam tiga minggu hari ini. Sementara volume perdagangan melonjak menjadi $65,2 juta, naik lebih dari 30%.
Kondisi ini dicapai Ketika sebagian besar mata uang kripto kesulitan mempertahankan posisinya.
Namun, Pi Network justru menonjol dengan momentum yang kuat.
Related Post
Apa yang mendorong reli ini?
Salah satu alasan utama di balik lonjakan ini adalah dukungan bursa baru.
Valour, anak perusahaan DeFi Technologies yang terdaftar di Bursa Efek London, meluncurkan delapan ETP baru yang berfokus pada kripto, termasuk produk yang berfokus pada Pi, Valour Pi (PI) Swedish Krona (SEK) ETP.
Selain itu, Pi Network telah terdaftar di Swapfone (BTCC), menawarkan pasangan perdagangan PI/USDS pada platform AS yang teregulasi. Promosi airdrop yang terkait dengan pencatatan ini menambah antusiasme dan likuiditas.
Peningkatan Ekosistem dan Peluncuran Mainnet Segera Hadir
Sentimen optimis juga muncul menjelang peningkatan v23.01 dan peluncuran mainnet Pi Network.
Ini telah lama ditunggu-tunggu, dan dijadwalkan terealisasi pada 3 September 2025.
Pembaruan ini akan meningkatkan keamanan, meningkatkan kinerja jaringan, dan memperkenalkan lebih banyak elemen sumber terbuka.
Baru-baru ini, Pi juga mengumumkan peluncuran versi Linux Node-nya.
Ini merupakan sebuah langkah yang disambut baik oleh para pengembang dan mitra.
Langkah ini membuat infrastruktur jaringan lebih terstandarisasi dan skalabel.
Sehingga menambah nilai jangka panjang bagi proyek tersebut.
Tekanan Pasokan Pi Network Mereda di Bulan September
Faktor lain yang mendorong Pi lebih tinggi adalah jadwal pembukaan tokennya.
Data dari PiScan menunjukkan bahwa 161,73 juta token PI akan dirilis ke sirkulasi pada bulan September ini.
Meskipun terdengar besar, angka ini hampir 50% lebih rendah dibandingkan pembukaan token pada bulan Agustus.
Ini berarti tekanan pasokan di pasar akan berkurang.
Penurunan pasokan baru ini dipandang sebagai pemicu positif bagi stabilitas dan pertumbuhan harga.
Terverifikasi Dewan Pers